- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Pengamat Politik Indria Samego memperkirakan pasca Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat yang akan berakhir malam ini, partai penguasa pemerintahan itu tak akan lantas sepi dari prahara. Persoalan internal kemungkinan masih akan terjadi di partai bentukan SBY tersebut
"Masih akan gonjang ganjing secara internal, karena yang ada masih imbauan. Instruksinya di pemerintahan saja tidak dilakukan, apa lagi oleh orang- partai", ujar Indria di Jakarta, Minggu, 24 Juli 2011.
Indria mengaku prihatin dengan persoalan melanda Partai Demokrat khususnya kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Alasannya, perkara Nazaruddin bisa membuat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina harus turun tangan.
"Saya agak prihatin pada demokrat, seorang Nazarudin bisa ramaikan Indonesia dengan cara-cara seperti ini. Apalagi seorang presiden sampai- sampai menyuruh dia pulang," ujar Indria.
Namun, diakui Indria, penyataan yang dikeluarkan SBY selama ini sebenarnya hanya memberikan imbauan yang bersifat wacana.
"Kalau SBY hanya meminta Nazarudin dan kader Demokrat yang bersalah untuk minggir, itu hanya hibauan normatif. Negeri ini butuh keberanian ambil keputusan tak hanya berwacana terus," ujar Indria.
Dia menambahkan, masyarakat Indonesia hendaknya tak terbawa terbawa arus permainan yang dijalankan oleh Nazarudin. Permainan dimaksud adalah benar atau tidaknya pernyataan yang dikeluarkan mantan petinggi Demokrat tersebut.
"Ini negeri hukum, kalau dia salah ya lakukan dengan cara- cara hukum", ujar Indria.
Seperti diketahui, Partai Demokrat sejak Sabtu kemarin menggelar Rakornas yang berlangsung di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat. Rencananya, pertemuan nasional itu akan berakhir pada malam ini.
Dalam pertemuan tersebut, panitia Rakornas sempat menghadirkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi yang diharapkan memberikan pembekalan mengenai upaya membumikan pemberantasan korupsi.