Wakil Ketum Gerindra: APBN Sumber Korupsi

Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyatakan perencanaan dan implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama ini masih belum jelas. Oleh karena itu menurutnya perlu dibentuk Panja Mafia Anggaran untuk dapat mengevaluasi APBN. Tujuannya agar APBN ke depan lebih efektif dan efisien untuk pembangunan.

"APBN ini kan suatu instrumen untuk sejahterakan rakyat. Tetapi dari postur dan implementasi yang ada, kami lihat APBN ini malah jadi sumber korupsi," kata Fadli dalam diskusi di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 28 Juli 2011.

Jika kondisi seperti itu terus dibiarkan, menurut Fadli, maka pembangunan yang diharapkan tidak akan pernah bisa berhasil tercapai. Fadli menilai, bila kondisi ini terus terjadi maka tidak akan ada strategi pembangunan atau kesejahteraan yang sampai kepada rakyat.

Gerindra menyarankan, APBN mesti lebih transparans dan akuntabel sebagai suatu strategi pembangunan. Asumsi yang digunakan dalam penyusunan anggaran juga harus dibenahi. "Angka pertumbuhan tak berbanding lurus dengan capaian-capaian yang ada," kata Fadli.

Fadli menilai justru lebih banyak akrobat yang dilakukan dalam angka-angka statistik terkait capaian pemerintah. "Misalnya angka kemiskinan, barometernya tak jelas. Begitu juga penyerapan tenaga kerja, indikatornya tak jelas dan lain-lain," kata Fadli.

Di sisi lain, kata dia, pos-pos anggaran tertentu masih ada kebocoran dan tidak efektif. Padahal sebenarnya jika dialihkan untuk program pembangunan yang lebih realistis tentu akan dapat berguna dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

"Anggaran untuk melakukan studi banding, kunjungan luar negeri dan lain-lain. Kalau bisa itu dialihkan untuk keperluan pembenahan misal transportasi di DKI Jakarta saja misalnya, masalah sudah selesai dan kelihatan kan," jelas dia.

Anggaran negara juga dianggap tidak berpihak pada sektor pertanian yang menurutnya paling banyak menyerap tenaga kerja. Padahal, sektor pertanian itu menyerap tenaga kerja sampai 40 persen.

"Pertumbuhan sektor pertanian pun selalu tinggi, tapi anggaran tidak fokus ke pertanian. Kenapa?" kata Fadli. Oleh karena itu, Fadli mendukung jika DPR membentuk panja Mafia Anggaran.

"Panja mafia anggaran saya kira perlu sebagai pintu masuk untu menelaah bagaimana rencana dan implementasi anggaran. Sehingga APBN bisa jadi lebih efektif dan efsiien untuk capai target pembangunan," kata Fadli. (umi)

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan
Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024