- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ketua Umum ormas Nasional Demokrat, Surya Paloh mempersilahkan anggotanya yang merupakan kader partai politik atau ormas lain untuk menentukan sikap: bertahan atau keluar dari organisasi yang lahir pada 1 Februari 2010 tersebut. Surya mengemukakan pilihan berorganisasi, berpartai atau berpolitik adalah bebas dan tidak ada paksaan.
"Nasional Demokrat menjunjung tinggi kebebasan berserikat yang dijamin UUD 1945 yang diatur dalam pasal 28. Bahwa setiap warga negara bebas menentukan hak sipil politiknya untuk bergabung atau tidak dengan organisasi manapun," kata Surya saat menggelar jumpa pers di kantor Nasdem, Jakarta, Jum'at 29 Juli 2011.
Surya menuturkan peraturan perundangan yang dia pahami sejauh ini tidak melarang anggota partai politik manapun untuk aktif di ormas tertentu.
"Mencermati peraturan perundangan yang berlaku pun sudah sangat berbeda. Partai diatur oleh UU No 2 Tahun 2011, sementara ormas diatur dalam UU No. 8 Tahun 1985," jelasnya.
Terkait dengan munculnya Partai Nasdem, Surya menyatakan mereka berbeda dengan Ormas Nasional Demokrat. Nasdem yang dia pimpin itu bukanlah organisasi yang berorientasi kepada kekuasaan melainkan pengabdian.
"Ormas jelas tidak punya hak jalankan konstitusi, dalam artian buat UU, ubah UU. Sedangkan kita perannya terbatas, sifatnya pengabdian. Kalau anda ingin perjuangkan sesuatu, ingin buat Undang-undang, pilih Presiden, buat Undang-undang baru, itu hak prerogatif yang dimiliki parpol. Kita tidak bisa itu," katanya.
Dia menambahkan, secara jelas partai adalah partai, ormas adalah ormas. Menurutnya, tidak ada kaitannya legalitas formalitas dalam struktural antara Partai Nasdem dengan Ormas Nasional Demokrat.
"Kenapa kita harus dipaksa untuk katakan ini tidak ada bedanya. Memang bangsa yang sedang sakit, approaching pertama kita pasti negatif dan positif belakangan. Ini yang ingin coba kita perbaiki," ucapnya.
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.
