- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Beberapa waktu yang lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diperiksa penyidik Mabes Polri terkait laporan pencemaran nama baik yang dia buat. Namun, pemeriksaan itu tidak dilakukan di Mabes Polri, melainkan di Polres Blitar, Jawa Timur. Padahal, Anas melaporkannya di Mabes Polri.
Terkait pemeriksaan itu, politisi senior Akbar Tandjung memberikan kritiknya. Menurut Akbar, Anas harus melanjutkan pemeriksaan di Mabes Polri. "Kemarin itu sebenarnya kurang tepat ya, pemeriksaannya di Blitar," kata Akbar saat ditemui di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Tempat pengaduannya itu disampaikan di Mabes, pemeriksaannya juga di Mabes. Kenapa harus diperiksa di Blitar."
Akbar mengatakan, sebagai warga negara yang baik, Anas seharusnya tidak perlu mengharapkan perlakuan khusus dari penegak hukum. Terlebih, lanjutnya, Presiden SBY pernah memberikan contoh dalam kasus serupa.
"Mengenai soal waktu kan bisa diatur. Kalau pada waktu itu Anas tidak bisa kan pada waktu yang lain," kata Aakbar.
"Pak SBY saja pemeriksaannya di sini kan, di wilayah DKI, Polda atau di Mabes."
Akbar berharap agar kasus yang melibatkan juniornya di Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) itu bisa cepat selesai. Sehingga gonjang-ganjing di Demokrat bisa cepat tuntas.
"Kami harapkan pihak kepolisian bisa pro aktif, dan sebaiknya pemeriksaan Anas harus tetap di Markas Besar jangan sampai di luar Markas Besar," kata dia. (adi)
Rowoon Ungkap Alasan Keluar dari SF9 dan Fokus di Akting Sebagai Aktor
Rowoon eks anggota SF9 baru-baru ini akhirnya mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk meninggalkan grup idola tersebut dan beralih fokus ke dunia akting.
