Bhatoegana: Kader Demokrat Siap Dipanggil KPK

Mohammad Nazaruddin memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews -- Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, menyatakan kader partainya siap jika dipanggil komite etik KPK terkait dengan kasus suap atau korupsi yang melibatkan Muhammad Nazaruddin. Menurut Sutan, hal itu sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sebagai warga negara yang baik, bukan sebagai kader lagi, kalau dipanggil aparat hukum pasti hadir," kata Sutan saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011.

Anggota DPR RI komisi VII ini mengatakan hal itu juga berlaku untuk Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum. Dia yakin Anas adalah orang yang taat hukum dan tidak mungkin menolak jika dipanggil. "Pasti datang. Saya tahulah Pak Anas orang baik," ujarnya.

Sutan juga menegaskan bahwa Partai Demokrat akan mendorong penuh upaya penuntasan kasus korupsi. Konsekuensinya, lanjutnya, mereka tidak akan menghalang-halangi atau melindungi kader-kader yang tersangkut.

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA

"Kata Presiden, siapa nanti yang dipanggil KPK yang disebut ada kaitannya dengan Nazaruddin silakan berproses sendiri disana. Tidak dihalang-halangi," ucapnya.

Anas Bersedia

Diskriminasi Terhadap Perempuan Dalam Pekerjaan Kian Parah di Tiongkok

Sebelumnya, Anas Urbaningrum juga menyatakan kesediaannya dimintai keterangan komite etik KPK. "Kalau saya diundang dimintai keterangan, sepenuhnya saya siap membantu komisi etik KPK untuk memberikan keterangan yang diperlukan," kata Anas di Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011. Ia juga siap dikonfrontir dengan Nazaruddin. "Ya, siap," ujarnya.

Nama Anas ada dalah daftar politisi Demokrat yang rencananya diundang komite etik KPK. Nama-nama lain adalah, Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustafa danĀ  anggota Komisi Hukum Fraksi Partai Demokrat Benny K. Harman.

Sebelumnya, Nazaruddin selalu menuding Anas Urbaningrum terlibat dalam kasus korupsi. Tudingan terakhir, Nazaruddin menyatakan Anas menerima Rp50 miliar saat kongres di Bandung. Uang berasal dari proyek Hambalang. Anas tentu membantah tudingan Nazar itu. (ren)

Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024