- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat menilai pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Mochamad Jasin mengenai seringnya DPR mengintervensi KPK perlu dicek kembali kebenarannya.
"Saya kira, perlu dicek apa betul ada intervensi," ujar Menurut Sekjen Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, M Romahurmuziy, saat ditemui di Warung Daun, Cikini Jakarta, Sabtu 20 Agustus 2011.
Politisi yang akrab disapa Romy itu meminta semua pihak menghormati hak pengawasan yang dimiliki DPR. Namun, ia mengatakan bahwa bila ada komunikasi di luar wewenang anggota DPR, seharusnya hal itu layak diadukan ke Badan Kehormatan DPR. "Kalau ada SMS, itu perlu diproses di Badan Kehormatan, ini kan proses konstitusional," katanya.
Dia menambahkan, dalam setiap proses acara di DPR seperti Rapat Dengar Pendapat dengan KPK, fraksinya sendiri tidak pernah mengintervensi anggotanya untuk bersikap. "Jangan lakukan intervensi di saat rapat. Bahkan, kalau ada (komunikasi) di luar rapat boleh kita curigai," ujar Romy.
Terkait delapan nama calon pimpinan KPK, Romy menjelaskan bahwa semua figur yang ada saat ini memenuhi kualifikasi. Ia mengajukan tiga syarat. "Pertama, jangan punya masalah sedkit pun, yuridis dan etis. Kalau etis masalah nggak ada harapan. Kedua, tidak punya beban politik pada rezim dan parpol manapun. Ketiga, harus kenegrawanan."
Romy sendiri mengaku, partainya belum mengarahkan pilihan pada figur tertentu. "Figur belum bisa nentuin, masih digodok," katanya.
Seperti diketahui, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Mochamad Jasin mengungkapkan, pihaknya sering diintervensi oleh Dewan Perwakilan Rakyat dalam penanganan beberapa kasus. Intervensi dilakukan lewat hubungan telepon. Lengkapnya baca di sini. (umi)
Mengerikan, Ini 9 Bahaya Vape Liquid Ganja yang Perlu Diketahui
Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa saat diinterogasi, Chika mengakui menggunakan vape yang berisi cairan ganja bersama teman-temannya secara bergiliran itu
