- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X tegas menyatakan masih bersama Golkar. Raja Yogya ini juga sudah pernah mendeklarasikan dirinya keluar dari ormas Nasional Demokrat.
"Sekarang ini saya tetap anggota Golkar saja," kata Sultan usai buka bersama dalam acara safari Ramadan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Gedung Wana Bhaktiyasa, Yogyakarta, Senin 22 Agustus 2011.
Golkar telah mengeluarkan tenggat waktu bagi kader Partai Beringin yang masih berada di ormas Nasional Demokrat hingga 11 Agustus lalu. Hasilnya, menurut Fraksi Golkar semua memilih untuk merapat ke Golkar.
Sedangkan Sri Sultan, sudah sedari awal mengundurkan diri dari predikat apapun yang melekat di ormas Nasdem. Sri Sultan bersama Surya Paloh merupakan dua tokoh sentral ormas Nasdem.
Meski demikian, Sultan mengakui bahwa dalam posisinya saat ini ada permintaan dari berbagai kalangan yang menuntut dirinya mundur dari partai politik. Desakan mundur itu terkait posisi Gubernur dalam UU Keistimewaan Yogyakarta.
"Ya silakan saja, kalau itu merupakan faktor persyaratan dalam Undang-Undang. Tidak ada masalah," kata Sultan. Sultan beranggapan, bahwa posisi dia menjadi kader partai politik merupakan hak demokrasi setiap orang.
"Ketentuannya apa, itu kan hak demokrasinya boleh, saya kan bukan fungsionaris," kata dia. (Laporan: Erick Tanjung, Yogyakarta, umi)
Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Witan Sulaeman menegaskan Timnas Indonesia U-23 tidak akan gentar menghadapi Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
