- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, menyatakan, partainya tidak mengalami masalah dengan mekanisme keuangan meski belum ada bendahara umum yang baru.
Sutan menjelaskan, semenjak Nazaruddin tidak aktif di partai karena alasan berobat ke luar negeri, segala urusan keuangan partai ditangani oleh para wakil bendahara umum.
"Tetap berjalan kok semuanya. Jadi tidak ada masalah dengan belum ada bendahara umum baru," ujar Sutan dalam perbincangan telepon dengan VIVAnews.com, Senin 22 Agustus 2011.
Begitu juga setelah Nazaruddin dipecat dari jabatan bendahara umum partai, urusan keuangan pun langsung ditangani wakil bendahara umum.
Dia menambahkan, sejak awal memang kepengurusan partai sudah mempersiapkan sistem dan mekanisme agar segala sesuatu tidak boleh hanya bergantung pada satu orang. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi kendala pada pejabat partai yang bersangkutan, kepengurusan partai tetap bisa berjalan lancar dan baik. "Bisa kacau kalau semua cuma bergantung ke satu orang."
Jika sampai sekarang belum ada bendahara umum baru di kepengurusan partainya, menurut Sutan, karena masih mencari siapa yang tepat untuk menduduki jabatan strategis itu. Segenap pengurus menyerahkan kepada Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina untuk menentukan siapa bendahara umum yang baru tersebut.
Meski begitu, Sutan memaklumi jika ada kesulitan dalam menemukan orang yang tepat untuk posisi bendahara umum. Sebab, untuk memilih seseorang menduduki jabatan strategis itu perlu hati-hati sekali. Kasus Nazaruddin telah menjadi pelajaran penting bagi Demokrat untuk mempelajari latar belakang seseorang sebelum menempatkannya pada jabatan strategis partai. "Tidak usah terburu-buru. Jangan seperti kemarin, gara-gara satu orang kami akhirnya kayak amburadul semua begini. Ini ada hikmahnya."