- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Laode Ida mengkritik pemerintah masih menjalankan politik pencitraan dalam upaya pemberantasan korupsi. Kritik ini disampaikan karena ada dua kasus korupsi di dua kementrian, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
"Dua kasus korupsi di dua kementrian, pertama Kementrian Pemuda dan Olahraga, kedua, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Ada korupsi di dalamnya, tapi presiden tidak kunjung mencopotnya. Padahal dia dipilih oleh rakyat," kata Laode dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa 13 September 2011.
Menurut Laode, seorang pemimpin harus tegas dalam upaya pemberantasan korupsi. Terlebih jika terindikasi ada masalah dalam lembaga yang mereka pimpin. "Pemimpin harus berani mencopot pembantunya," kata Laode.
Laode menilai, pemimpin saat ini masih mengutamakan politik pencitraan. Segala upaya yang dilakukan hanya berupa imbauan yang berulang disampaikan.
Apalagi, kata Laode, kasus yang melanda di dua kementerian itu merupakan pukulan keras. Maka itu, Laode mendesak agar Presiden mengambil tindakan tegas atas dua menteri itu.
"Politik pencitraan itu itu tidak sehat," kata Laode. "Kasus di dua kementrian, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian transmigrasi. Generasi di bawah kami pimpinannya."
Dalam kasus Kementerian Pemuda dan Olahraga, terdapat kasus besar yang menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Sedangkan dalam kasus di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar terseret nama-nama mantan stafnya. (eh)
Tampil di Coachella 2024, Vokal LE SSERAFIM Kena Kritik Pedas Netizen
LE SSERAFIM menjadi salah satu group K-Pop yang tampil di panggung Coachella 2024. Tentu saja hal ini menjadi momen membanggakan bagi grup musik yang masih terbilang baru
