- AP Photo/Dita Alangkara
VIVAnews - Desakan perombakan kabinet semakin menguat dari luar istana. Hal ini diakui oleh pihak istana presiden.
"Ini isu yang sangat sensitif tapi tidak bisa ditutup-tutupi bahwa pemerintah menginginkan perubahan," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga, di Binagraha, Jakarta, Kamis 15 September 2011.
Menurut Daniel, waktu tiga tahun yang tersisa merupakan tekanan terhadap pemerintah agar bekerja secara baik, lebih efektif, produktif. "Itu adalah pesan politik moral yang diterima presiden dengan dua telinga lebar-lebar," ujarnya.
Masukan dan desakan masyarakat tersebut, ucap Daniel, merupakan dorongan dan sokongan bagi SBY. "Itu akan membawa sejumlah implikasi penting dan kinerja kabinet," kata dia.
Daniel menambahkan, Presiden menangkap jelas desakan masyarakat untuk melakukan perombakan kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini. "Tidak bisa menggunakan kata atau kalimat yang lebih terang selain presiden menangkap pesan itu," kata dia.
Meski demikian, kata Daniel, pesan tersebut dijadikan SBY sebagai kekuatan dan sebagai alat untuk membuat perubahan dalam kinerja. "Tiga tahun ke depan tidak mengecewakan bahkan menjadi sesuatu yang dapat dikenang dari pemerintah," ucap Daniel. (eh)