Pram: Reshuffle Saja, Jangan Dengar Partai

Pramono Anung Wibowo
Sumber :
  • Antara/ Prasetyo Utomo

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung menilai upaya reshuffle kabinet merupakan ujian bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jika berdasarkan suara rakyat, reshuffle adalah keharusan.

Namun, "Semakin SBY berkonsultasi dengan Ketua Umum (partai-partai koalisi), semakin membuat SBY tidak jadi me-reshuffle," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 16 September 2011.

Seharusnya, kata Pram, pertimbangan Presiden adalah kepatutan dan kelayakan. "Kalau ingin dicatat sejarah mewariskan pemerintahan lebih kuat lebih baik, berkaitan reshuffle ini harusnya digunakan katakanlah mendengar suara rakyat," ujar Pram. "Me-reshuffle orang-orang yang tidak kapabel, tidak dipercaya publik, kurang menunjukkan prestasi kinerja."

Sebelumnya Staf Khusus Presiden Daniel Sparinga menyatakan Presiden menangkap jelas desakan masyarakat untuk melakukan perombakan kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini. "Tidak bisa menggunakan kata atau kalimat yang lebih terang selain Presiden menangkap pesan itu," kata dia.

Meski demikian, kata Daniel, pesan tersebut dijadikan SBY sebagai kekuatan dan sebagai alat untuk membuat perubahan dalam kinerja. "Tiga tahun ke depan tidak mengecewakan bahkan menjadi sesuatu yang dapat dikenang dari pemerintah," ucap Daniel. (eh)

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024