- depdagri.go.id
VIVAnews - Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengaku tidak terpengaruh dengan wacana perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.
Gamawan menuturkan, tidak pernah memikirkan persoalan pergantian menteri dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. "Saya bekerja saja. Saya tak pernah memikirkan masalah itu," ujarnya di Gedung Kemendagri, Jakarta, Jumat 16 September 2011.
Gamawan yakin Presiden SBY pasti sudah memikirkan dengan pertimbangan matang dan serius jika benar mau mengganti menterinya. "Benar atau tidaknya wacana reshuffle kabinet, itu bukan saya," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Priyo Budi Santoso, berpendapat reshuffle kabinet kemungkinan besar akan dilakukan dalam waktu dekat.
Ketua Partai Golkar itu melihat pernyataan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Staf Khusus Presiden Daniel Sparingga sudah terang-benderang.
"Pak Sudi itu lebih dari sekadar Menteri Sekretaris Negara. Dia bisa menerjemahkan bahasa tubuh Presiden," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 16 September 2011. "Ketika melihat sinyal itu, saya cukup terperanjat. Itu bahasa yang terang benderang."
Belum diketahui pernyataan Sudi yang mana dimaksud Priyo. Namun pada Rabu lalu, Sudi menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi atensi pada menteri-menteri bermasalah, termasuk kasus Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa yang digugat cerai istrinya.
Sementara itu, Daniel Sparingga, kemarin, menyatakan presiden menangkap jelas desakan masyarakat untuk melakukan perombakan kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini. "Tidak bisa menggunakan kata atau kalimat yang lebih terang selain Presiden menangkap pesan itu," kata dia.