- AP Photo/Dita Alangkara
VIVAnews - Lingkaran Survei Indonesia kembali menemukan gejala penurunan popularitas pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Dalam survei terbaru yang dilaksanakan pada 5-10 September 2011, LSI menemukan hanya 37,7 persen publik yang puas atas kinerja kabinet SBY jilid kedua itu.
Partai Hati Nurani Rakyat menilai, penurunan popularitas itu harus menjadi masukan bagi SBY. "Harus jadi motivasi Presiden SBY untuk meningkatkan kinerjanya," kata Juru Bicara Hanura, RJ Soehandojo, saat dihubungi VIVAnews, Senin 19 September 2011.
Soehandojo melihat, sejumlah kementerian perlu ditingkatkan kinerjanya. Soal ini, kata Soehandojo, sudah muncul dalam analisis Lingkaran Survei Indonesia atas hasil survei itu sendiri.
"Kami tidak menyebut lembaga atau personal menteri yang bersangkutan, biar Pak SBY yang memutuskan siapa yang layak di-reshuffle," kata Soehandojo.
Posisi Hanura sendiri, kata mantan Juru Bicara Kejaksaan Agung itu, konsisten sebagai penyeimbang pemerintahan. Hanura lebih nyaman berada di luar, meski ditawari SBY sekali pun posisi menteri. "Kami lebih enjoy di luarlah," katanya.
Berdasarkan data survei yang dimiliki LSI, dalam waktu kurang dari dua tahun, kepuasan publik sudah merosot sekitar 15 persen. Mereka mencatat, pada Januari 2010, ketika kabinet berusia 100 hari, kepuasan publik di angka aman sebesar 52,3 persen. Sementara itu, ketika kabinet berusia satu tahun, kepuasan publik menurun ke angka 46,5 persen.
Survei dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka melalui kuesioner terhadap 1.200 responden. Margin of error survei mencapai 2,9 persen. (umi)