Pram: Popularitas SBY Digerogoti Anak Buah

Pramono Anung
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, Pramono Anung, menyatakan penyebab popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurun adalah karena ulah orang-orang dekatnya sendiri, baik di pemerintahan maupun di partai.

"Popularitas SBY turun karena digerogoti anak buahnya sendiri. Anak buah itu ada dua, di dalam pemerintahan dan di dalam partai," ujar Pram di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 19 September 2011.

Orang dekat SBY di pemerintahan, menurut Pram, tak bisa memanfaatkan kondisi yang menguntungkan Indonesia. Sehingga masyarakat tak merasakan perubahan keadaan dengan kebijakan yang memanfaatkan kondisi makro Indonesia sedang baik tatkala negara-negara sekitar justru sempat terpuruk oleh pukulan krisis global.

"Performa pemerintahan sebenarnya lumayan, dalam beberapa waktu belakangan ini. Karena perekonomian tumbuh baik, stabilitas politik cukup baik," kata Pram.

Akibatnya popularitas SBY menurun terus menerus. Bahkan hingga berada di bawah 50 persen. Padahal SBY menang dalam pilpres dengan keunggulan dukungan suara diatas 60 persen.

"Pondasi dari pemerintahan pak SBY ini harus diakui adalah popularitas. Sekarang itu tergerogoti oleh pembantu-pembantu terdekatnya. Karena digerogoti seperti itu, maka kepuasan publik penurunannya sangat tajam. Saya tidak membayangkan presiden dengan kemenangan lebih dari 60 persen, sekarang pada posisi 37,7 persen, kalau hasil survei itu betul," kata Pram.

Meski begitu, Pram menyarankan SBY agar tidak perlu cemas dengan penurunan popularitas yang drastis itu. Yang penting, menurut Pram, adalah bagaimana tingkat kepuasan publik yang anjlok tersebut bisa jadi acuan bagi SBY untuk mengevaluasi jajaran pembantunya di pemerintahan yang tidak bisa diandalkan untuk melaksanakan program dan mencapai target pemerintah.

"Pak SBY tidak usah khawatir apa-apa, karena dia kan tidak akan running (menjadi capres) di tahun 2014. Jadi saya lihat hasil survei ini digunakan sebagai acuan saja bagi pemerintahan ini, untuk memperbaiki diri. Kalau memang ada menteri-menteri yang tidak kapabel dan tidak produktif dilakukan saja evaluasi untuk reshuffle," kata Pram.

Tetapi menurut Pram, jika memang ada menteri yang harus diganti, pertimbangannya harus karena penilaian kinerja yang tak sesuai harapan, bukan karena desakan dari partai. "Reshuffle jangan dilakukan karena berdasarkan permintaan partai," kata Pram.

Karena masa pemerintahan yang tersisa tiga tahun ini, sangat tergantung bagaimana SBY bisa melakukan perbaikan, menurut Pram, sebaiknya jangan menunda-nunda lagi untuk melakukan perombakan kabinet.

"Sehingga, mau reshuffle atau tidak, ini momentumnya. Now or never. Karena orang di tahun 2012 itu pikirannya sudah lain lagi, sudah tak memikirkan reshuffle lagi," kata Pram. (umi)

Terangsang, Farihul Amin Tega Cabuli 2 Anak Tirinya Secara Bergilir
Foto Tentara Israel di Aplikasi Kencan (Doc: The New Arab)

Tentara Israel Ramai-ramai Pajang Foto saat Perang di Aplikasi Kencan

Gambar-gambar tersebut beragam, dari tentara Israel yang tersenyum dan mengacungkan senapan di depan matahari terbenam hingga konten yang lebih sadis

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024