- ANTARA/Jafkhairi
VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar memilih tak menanggapi isu reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Mustafa yang tengah berobat ke Singapura itu lebih memilih fokus pada pemulihan kondisi kesehatan.
"Soal reshuffle kabinet, beliau (Mustafa) tak menanggapi karena beliau saya pikir lebih konsentrasi menjalankan recovery kesehatan di Singapura" kata sekretaris pribadi Menteri BUMN, Faisal Halimi melalui sambungan telpon dari Singapura kepada VIVAnews.com, Rabu 21 September 2011.
Faisal mengatakan sampai saat ini Mustafa belum berkomunikasi dengan SBY terkait reshuffle kabinet. "Belum ada kontak-kontak dengan beliau (SBY)," kata Faisal.
Namun, saat Susilo Bambang Yudhoyono menjenguk Mustafa ketika menjalani perawatan di RS Medistra, Faisal mengatakan SBY berpesan kepada Prof Santoso, dokter yang merawat Mustafa agar memberikan yang terbaik. "Tolong tangani, berikanlah yang terbaik kepada Mustafa. Itu pesan beliau kepada Prof Santoso,"kata Faisal.
Faisal menjelaskan, dirawatnya Mustafa di Singapura merupakan rekomendasi dari dokter kepresidenan, dokter Munarwan. "Bapak (Mustafa) ke Singapura atas anjuran dari dokter kepresidenan," kata Faisal.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Parikesit Suprapto menyatakan lebih memilih tidak berkomentar terkait isu reshuffle yang mengancam atasannya itu. "Kalau soal reshuffle jangan tanya saya, itu bukan kewenangan saya," kata Parikesit kepada VIVAnews.com saat ditemui di Gedung MPR/DPR.
Begitu juga dengan Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perancangan Strategis BUMN, Pandu Djajanto. Dia juga enggan berkomentar saat ditanya seputar isu reshuffle. "Jangan tanya saya soal reshufle," kata Pandu kepada VIVAnews.com saat ditemui di Gedung DPR/MPR.