- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Partai Demokrat akan membahas nasib para menterinya yang duduk di kabinet melalui Majelis Tinggi Partai Demokrat. Tetapi Demokrat belum bisa memastikan apakah ada kadernya yang akan keluar dari kabinet.
"Kalau memang ada kader-kader Demokrat yang harus diganti, maka SBY tentunya akan memberitahukan dulu kepada anggota-anggota Majelis Tinggi lainnya," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, Kamis 22 September 2011.
Menurut Marzuki, fungsi dan tugas Majelis Tinggi Partai Demokrat yang membahas kader yang akan menjadi pejabat tinggi negara itu sudah sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Mekanisme ini memang berbeda dengan kepengurusan Demokrat periode lalu.
"Berbeda dengan dulu, di mana SBY bisa langsung mengambil putusan dan 100 persen putusan mengenai pergantian menteri ada pada SBY," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang kini menjabat Ketua DPR ini.
Sebelumnya, Marzuki juga mengatakan Presiden SBY pasti akan mengajak bicara partai-partai koalisi dalam rencana reshuffle. Menurut Marzuki Alie, SBY sangat memahami realitas bahwa pemerintahan dibangun dengan kebersamaan partai-partai anggota koalisi.
"SBY adalah orang yang sangat transparan dan memegang etika," kata Marzuki Alie. Marzuki membenarkan bahwa sejumlah tokoh partai koaliasi telah diajak bicara oleh SBY. Tentu saja pembicaraan itu terkait rencana perombakan kabinet.
"Tentunya tidak semua kader dari partai koalisi yang diajak bicara. Cukup pucuk pimpinannya saja, cukup pimpinan tertinggi partainya saja," ujar dia. (eh)
Demokrat Sebut "Wajar dan Sah-sah Saja" Parpol KIM Minta Jatah Menteri kepada Prabowo
Partai Demokrat memaklumi keinginan partai politik sesama anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendapatkan jatah kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
