- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Sekretaris Jenderal DPP PKS Anis Matta menyatakan partainya belum diajak bicara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal rencana reshuffle kabinet. Namun, dia menilai tak perlu ada perombakan kabinet jika hanya mengejar perbaikan kinerja.
"Pak SBY ini kan presiden yang paling banyak melakukan reshuffle, dibandingkan semua presiden di Indonesia yang pernah ada sebelumnya. Tapi kinerjanya tidak pernah membaik," kata Anis di gedung DPR, Kamis 22 September 2011.
Oleh karena itu Anis tetap tidak percaya akan terjadi reshuffle kabinet demi perbaikan kinerja sebagaimana isu yang sedang santer sekarang. Menurutnya, presiden tidak harus melakukan perombakan kabinet jika sekedar ingin meningkatkan kinerja pemerintahan.
"Kami menangkap gelagat, ini sih targetnya fund rising. Anda boleh itu tulis besar-besar. Targetnya fund rising bukan perbaikan kinerja," kata Anis.
Menurutnya, jika memang terjadi reshuffle kabinet, berarti target pihak tertentu untuk penggalangan dana dalam rangka menghadapi pemilu 2014 telah tercapai.
Untuk membaca tanda-tanda itu, kata Anis, bisa dilihat dari bagaimana susunan kabinet baru, jika memang terjadi reshuffle. "Karena yang mau diganti di tempat basah semua," tambah Anis. Namun Anis enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai tempat basah yang dimaksudnya itu. (umi)