- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Staf khusus Presiden SBY bidang komunikasi politik, Daniel Sparinga mengaku tidak berani menjawab soal siapa menteri-menteri yang akan direshuffle. Daniel hanya menegaskan bahwa reshuffle hanyalah salah satu sisi dari upaya percepatan kinerja kabinet.
"Tentang siapa yang akan direshuffle jelas saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Reshuffle adalah salah satu ikhtiar untuk hajat yang lebih besar," katanya dalam diskusi 'Membedah Kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB II), siapa yg layak diganti?' di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis 29 September 2011.
Namun demikian, Daniel kembali memastikan soal akan terjadinya perombakan dalam kabinet SBY itu. Dia menilai selama hampir dua tahun ini banyak kinerja kementerian yang tidak memuaskan. "Itu kenapa akan ada pos-pos kementerian yang diganti, saya tidak tahu polanya bagaimana, akan digusur atau digeser," katanya.
Daniel mengemukakan wacana reshuffle sebetulnya telah muncul sekitar enam bulan yang lalu. Namun demikian, Presiden perlu menunggu momentum yang tepat untuk merealisasikannya yaitu pada bulan Oktober.
"Hajat besarnya adalah kinerja kabinet ditingkatkan dengan akselesari. Ini merupakan mandat rakyat kepada Presiden SBY ketika mereka memilihnya," ujarnya.
Mantan pengamat politik Universitas Airlangga ini menuturkan niat yang paling penting adalah adanya sebuah perubahan dalam kabinet dan efektivitas kepemimpinan Presiden SBY. Menurutnya, tiga tahun ke depan Indonesia harus lari untuk mengejar berbagai kekurangan yang ada.
"Implikasi akselesari salah satunya adalah reshuffle. Tapi hal yang belum disebut, akan ada perubahan dalam gaya memimpin di negeri ini. Akan ada pendekatan intervensionis dalam pengawasan instansi di bawah kementerian," katanya. (umi)
Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024
Peran perempuan dalam industri 4.0 jadi bagian dari Business Forum bertema ‘Forging Smart and Sustainable Industry’ dalam gelaran Hannover Messe 2024.
