Ada Motif Cinta dalam Surat Palsu MK?

Rara Ginting Diperiksa Komisi II DPR-RI
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews -- Ketua Komisi II DPR, Chaeruman Harahap mengatakan Panitia Kerja Mafia Pemilu masih terus mendalami motif pemalsuan surat yang dilakukan oleh Masyhuri Hasan. Panja, kata dia, belum menemukan motif ekonomi dari Hasan dalam memalsukan surat ini. Justru, Panja mengendus motif lain dari Hasan.

"Kita juga bertanya-tanya motif Hasan begitu terdorong menuruti permintaan Andi Nurpati, Nesha, Dewie Yasin Limpo. Nah ini ada apa," kata Chaeruman di gedung DPR, Jakarta, Kamis 29 September 2011.

Chaeruman mengatakan Hasan mengetik, memberi nomor, dan membubuhkan tanda tangan panitera MK pada surat palsu itu. Bahkan, dia juga yang mengirim ke kantor Andi Nurpati di Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui faks. Padahal, Hasan hanya menjabat sebagai Juru Panggil di MK.

Tak hanya itu, tambah Chaeruman, Hasan terlihat sangat agresif karena mendatangi apartemen Arsyad Sanusi untuk menanyakan konsep surat penjelasan amar putusan MK kepada KPU atas perkara sengketa suara pemilu yang diajukan oleh Dewie Yasin Limpo.

Menurut dia, keterangan yang diperoleh Panja dari cucu Arsyad, Kin Insura Ginting alias Rara, juga melihat agresifitas Hasan dalam kasus ini. Rara yang juga pegawai MK itu membenarkan adanya pertemuan antara Hasan dengan Dewie Limpo di apartemen kakeknya. "Pengakuan Rara memang membenarkan ada acara dan bertemu di situ (apartemen)," kata Chaeruman.

Untuk sementara, Chaeruman mencium adanya kemungkinan keterlibatan Hasan dalam seluruh proses pembuatan dan pengiriman surat palsu karena motif cinta kepada Rara. "Kemungkinan itu bisa saja. Tidak tertutup kemungkinan itu," kata Chaeruman.

Secara terpisah, Rara mengaku Hasan memang tampak melakukan pendekatan pada dirinya. Menurut Rara, Hasan selalu terlihat ingin bersama dirinya dalam berbagai kesempatan. "Merasa kok. Karena dia itu (Hasan) selalu tanya setiap saya mau ke mana," kata Rara usai bersaksi di hadapan Panja.

Namun, Rara mengatakan hubungan dirinya dengan Hasan hanya teman kerja. Rara juga mengaku tidak pernah mengira jika Hasan akhirnya menjadi tersangka dalam kasus surat palsu MK. "Saya tidak menduga. Tidak pernah menduga," kata Rara. (eh)

Bopeng Parah Bekas Jerawat Ternyata Bisa Disiasati Buat Dihilangkan, Begini Caranya
BRI membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024