- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, menegaskan rapat konsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan bertujuan mengintervensi lembaga itu. Dia pun menegaskan rapat ini tidak bermaksud untuk membela anggota DPR yang terindikasi terlibat kasus yang diselidiki KPK.
Pernyataan Marzuki ini terkait dengan penolakan pimpinan KPK menghadiri undangan pertama rapat konsultasi beberapa waktu lalu karena DPR mengikutsertakan Badan Anggaran DPR. Alasan KPK, Banggar saat ini menjadi pihak berperkara di KPK pascapemeriksaan empat pimpinan Banggar DPR terkait dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Marzuki mengakui Banggar memang diikutsertakan dalam undangan rapat konsultasi pertama karena ada perbedaan pemahaman mengenai status mereka saat diperiksa penyidik KPK. "Apakah saksi ahli atau saksi fakta. Pimpinan DPR hanya mendapat informasi dari media mereka dipanggil terkait kasus di Kemenakertrans," jelas Marzuki saat membuka rapat konsultasi di Gedung DPR/MPR, Senin 3 Oktober 2011.
Dia menegaskan agenda rapat konsultasi hari ini fokus pada agenda pembahasan RAPBN 2012 yang harus disahkan akhir Oktober 2011. Seperti diketahui, Banggar DPR mengembalikan mandat pembahasan RABPN 2012 pascapemeriksaan empat pimpinan Bangar di KPK.
Dalam rapat ini, Marzuki juga ingin meluruskan pemberitaan yang menyebutkan Banggar memboikot pembahasan RAPBN 2012. "Tidak ada ungkapan yang terlontar boikot atau ngambek," kata dia. Rapat ini, kata dia, untuk melancarkan pemahaman masing-masing. "Tidak ada upaya pimpinan membela anggota DPR yang terkena kasus. Itu konkrit dan clean."
Sementara Ketua KPK Busyro Muqoddas menyampaikan apresiasi kepada DPR yang membatasi peserta rapat konsultasi. Busyro juga menjelaskan alasan KPK yang akhirnya bersedia memenuhi undangan kali ini, yakni DPR tidak melibatkan Banggar DPR.
Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu
Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.
