Politisi PPP Kritik Gaya Kepemimpinan SBY

Presiden RI usai pidato hari konstitusi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Sekretaris Jenderal PPP, Muhammad Romahurmuziy, menilai ada kemajuan di bidang ekonomi Indonesia. Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tidak optimal menyampaikan kemajuan tersebut ke rakyat karena kepemimpinannya bersifat desentralistik.

"Ekonomi kita relatif kebal terhadap krisis ekonomi global," kata Romy dalam sebuah diskusi tentang 'Reshuffle dan Masa Depan Pemerintah SBY', di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011. Ketua Komisi IV DPR RI itu menjelaskan ekonomi Indonesia masuk dalam 17 besar kekuatan ekonomi dunia saat ini.
 
Kegagalan komunikasi SBY ini, kemudian harus ditanggung oleh para menteri karena tipe kepemimpinan desentralistik yang dimiliki oleh SBY. Menurut Romy, tipikal kepemimpinan seperti itu membuat para menteri menanggung penuh bidang kementerian masing-masing.

"Segala kekuasaan diserahkan ke menteri, kalau ada kesalahan, ya lo yang salah. Tapi suka tidak suka, rakyat sudah memilihnya," ujar Romy.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Indonesia Ibramsyah mengatakan persoalan reshuffle dan keberhasilan kabinet menjalankan fungsinya tergantung pada SBY sendiri. Menurutnya, pergantian menteri tidak terlalu bermanfaat jika SBY tidak mengubah karakternya.

"Masalah bukan pada menteri. Presiden adalah kepala negara, lambang negara dan pemersatu. Dia tidak usah berkompromi macam-macam. Kedua, dia adalah kepala pemerintahan. Sistem presidensial kita sudah sangat kuat sekali," ujarnya.

Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Gibran Ucapkan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024
Mendagri Tito Karnavian

Mendagri: Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah

Menteri Dalam Negeri menegaskan bahwa pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ tidak akan mengambil alih kewenangan pemerintah daerah.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024