Wacana Bubarkan KPK

Muzani-Gerindra: Pendapat Pius Sikap Pribadi

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan pendapat Pius Lustrilanang mengenai wacana pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan pendapat partai. Sikap Gerindra, kata dia, sudah tetap.

"Memandang KPK institusi yang harus dikuatkan dalam upaya pemberantasan korupsi," kata Ahmad kepada wartawan, Kamis 6 Oktober 2011.

Gerindra, kata dia, tetap seperti yang digariskan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subiyanto. "Dia melarang anggota fraksi ke luar negeri, mengintruksikan menolak pembangunan gedung baru DPR, dan KPK harus diperkuat," jelasnya.

Dia meminta agar pendapat individu seperti yang dilakukan Pius tidak lantas diklarifikasi ke partai. "Personel-personel Dewan itu kan punya hak (bicara). Kalau terus dikaitkan dengan institusi (partai), bisa slek, alias tidak tepat," ujarnya.

Meski demikian, dia tidak menafikkan bahwa lembaga negara manapun bisa dikritik, termasuk KPK. "KPK itu juga orang. Orang itu tempat alpa, lalai. Makanya dalam kehidupan demokrasi tidak ada yang bebas kritik."

Dia pun ragu jika Pius dan politisi PKS Fahri Hamzah betul-betul ingin KPK dibubarkan. "Klau ditanya lagi apa benar-benar mau bubarkan KPK, saya yakin jawabannya tidak."

Nissan Magnite Kena Recall akibat Sensor Gagang Pintu Bermasalah

Wacana pembubaran KPK mencuat pertama kali dari Fahri Hamzah saat rapat konsultasi DPR dengan penegak hukum, termasuk KPK, Senin 3 Oktober lalu. Fahri menilai KPK merupakan lembaga yang superbody.

"Lebih baik KPK dibubarkan, karena saya tidak percaya institusi superbody dalam demokrasi. Tidak boleh ada institusi superbody dalam demokrasi," kata Fahri politisi dari Fraksi PKS.

Fahri menilai, biasanya lembaga yang superbody itu tidak mau diawasi. Dan kondisi itu terjadi di KPK. "Ini yang terjadi di KPK, karena sistemnya tertutup jadi begini," kata Fahri. Sistem tertutup itu kerap terjadi di Kejaksaan dan Kepolisian.

Fahri mensinyalir, tertutupnya proses penegakan hukum bisa menimbulkan kongkalikong antara KPK dan mereka yang diperiksa. "Ketertutupan proses penegakan hukum yang menyebabkan hanky-panky (kongkalikong)," kata Fahri.

Winger Manchester United, Jadon Sancho

Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti

Man Utd mengalami keuntungan finansial signifikan setelah Borussia Dortmund memicu pembayaran tambahan untuk Jadon Sancho dengan mencapai babak semifinal Liga Champions.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024