- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan meminta semua pihak, terutama pemimpin partai politik, untuk tidak menggangu konsentrasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menggodok persoalan reshuffle. Ramadhan begitu yakin SBY akan mampu membuat keputusan terbaik.
"Kami percaya keputusan yang diambil SBY sudah melalui pertimbangan yang sangat matang," kata Ramadhan dalam sebuah diskusi di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 6 Oktober 2011.
Ramadhan menyatakan Partai Demokrat tidak akan mencampuri terlalu dalam. Mereka baru akan bergerak jika diminta. "Kami berharap tiga tahun terakhir nanti. Dua tahun pemerintahan SBY ini merupakan ujian tersendiri bagi pemerintahan SBY. Legacy apa yang akan ditinggalkan oleh Beliau? Kami berharap hari esok lebih baik dari hari ini," kata anggota Komisi III Bidang Hukum DPR ini.
Menurut mantan wartawan ini, Partai Demokrat tidak masalah sekalipun ada kadernya dicopot dari kursi menteri. Apapun yang diputuskan SBY, kata Pohan lagi, mereka nilai yang terbaik.
"Kami tidak mau mengganggu konsentrasi Pak Presiden. Ini sikap kami menempatkan kepentingan nasional di atas segalanya," kata Ramadhan, berbunga-bunga.
Hari ini Presiden SBY tak berkantor di istana seperti hari-hari biasanya. SBY memilih berkantor di kediamannya di Puri Cikeas. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan SBY sedang menyelesaikan berapa hal yang berkaitan dengan tugas-tugas pemerintahan.
Julian membantah kabar yang berkembang bahwa ini karena SBY berencana memanggil sejumlah menteri yang hendak diganti. "Saya pastikan siang ini masih belum dilakukan pemanggilan," kata Julian di Bina Graha, Jakarta. (kd)