- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengakui partainya sedang menggadang-gadang Wakil Ketua Umum Partai Beringin itu, Cicip Sharif Sutardjo, menjadi menteri. Belakangan, Cicip santer disebut-sebut sebagai calon menteri yang bakal masuk kabinet dalam reshuffle yang sedianya dilakukan bulan ini.
"Benar Saudara Cicip merupakan salah satu calon yang diajukan bila mana ada pergantian," kata Aburizal usai memberi pembekalan pada anggota Fraksi Golkar di Ruang Kura-Kura I Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2011.
Namun demikian, menurut Ical apakah jadi reshuffle atau tidak merupakan kewenangan presiden. Kalaupun jadi, apakah menteri Golkar diganti dari Golkar juga, tentu itu hak Presiden. Menurut Ical, sapaan Ketua Umum Golkar itu, siapa menteri yang akan diganti juga hak penuh presiden berdasarkan rekam jejak kinerja selama di kabinet.
"Itu tentu diputuskan oleh beliau berdasarkan rapor. Bila rapor yang bersangkutan (menteri Golkar) merah, kita mau bilang apa. Saya nggak tahu apakah ada menteri (dari) Golkar yang masuk dalam kategori merah," ujarnya.
Menurut Ical, kalaupun yang diminta masuk kabinet figur profesional, Golkar tidak kekurangan stok. "Dalam Golkar itu banyak sekali profesional. Bekas Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia saja ada 9 orang di dalam Golkar. Kalau Presiden menghendaki maka kami siap menyediakan profesional bila ada anggota partai Golkar yang duduk dalam kabinet yang akan diganti," ujarnya.
Kalau berkurang jatah? "Tidak jadi masalah. Buat partai Golkar, yang penting begini, suara Golkar adalah suara rakyat. Kalau kami berani katakan tersebut, rakyat menghendaki pembangunan ini jalan. Pembangunan jalan maka rakyat makin sejahtera. Kalau menteri-menteri dari profesional yang tidak berpartai lebih baik, why not untuk kepentingan bangsa dan negara ini," ujarnya. (umi)