- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumumkan jajaran menteri barunya tiga sampai empat hari mendatang. Siapa menteri pengganti masih jadi rahasia. Namun SBY sudah memberi peringatan, dia tidak ingin menteri-menterinya yang dipilih berdasarkan saran pimpinan partai koalisi tidak bekerja sungguh-sungguh. SBY tidak mau menterinya jadi parasit.
"Meskipun belum seperti zaken kabinet, para menteri mestinya bertanggung jawab, fokus pada pekerjaan dan bekerja keras. Jangan jadi beban pemerintah, jangan jadi beban presiden," kata SBY saat menyampaikan sembilan poin hasil kesepakatan dengan para pimpinan parpol di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Kamis 13 Oktober 2011.
Pimpinan parpol koalisi yang diundang adalah Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Hatta Rajasa, dan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
SBY secara terus terang mengakui ia sengaja meminta saran kepada pimpinan parpol dalam penataan kabinet. Upaya itu dilakukan mengingat pemerintahan yang dipimpinnya merupakan pemerintahan koalisi. Sehingga ia tidak bisa mengabaikan begitu saja partai-partai yang telah berkoalisi dengan partainya, Demokrat.
"Saya memang mendengar pandangan, kritik dari luar yang mengatakan Presiden tidak perlu pertimbangan dari partai mana pun. Tetapi dalam riil politik, tidak genah seperti itu. Kita berkoalisi. Di negara mana pun ada etika koalisi tapi ada tanggung jawabnya," kata dia.
Kalau pun para menteri berasal dari parpol, SBY menjamin mereka memiliki kapabilitas, integritas dan rekam jejak yang baik. (eh)