- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah, menolak penilaian yang menyebutkan diangkatnya beberapa tokoh menjadi wakil di kementerian adalah penggemukan kabinet. Jafar mengatakan jabatan wakil menteri bukan termasuk personel kabinet.
"Wakil menteri bukan kabinet. Wakil menteri itu pejabat eselon satu A yang diberikan tugas sebagai wakil menteri. Dia bukan anggota kabinet. Dia satu A, pegawai aktif, pangkatnya 4E," kata Jafar kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 14 Oktober 2011.
Jafar menegaskan penunjukkan beberapa wakil menteri itu juga bukan indikasi Presiden SBY tersandera oleh partai politik. Menurutnya, penunjukan itu lebih pada keberanian SBY dalam menunjukkan kekuasaannya sebagai pimpinan kabinet.
"Tidak, tidak tersandera. Tadi malam itu untuk menjelaskan di dalam realita politik presidensil itu dia yang menentukan kabinetnya," jelasnya.
Dia menjelaskan sebagai presiden, SBY memiliki hak prerogratif untuk menentukan. Namun realita politik tidak serta merta mengatakan seperti itu. Oleh karenanya, perlu dibentuk sebuah koalisi baik di legislatif maupun di eksekutif termasuk di dalam kabinet.
"Presiden tetap saja selalu mempertimbangkan soliditas koalisi itu. Hanya saja (calon menteri) yang diajukan partai itu yang profesional agar bisa melaksanakan kinerja dengan baik," ucapnya. (umi)
Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir
Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.
