PKS: Reshuffle Hak SBY, Tapi Tidak Gratis

Sekjen PKS Anis Matta
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean

VIVAnews - Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta kembali bersuara keras terkait wacana perombakan kabinet (reshuffle).

Menurut Anis, presiden memang pemegang hak prerogatif. Tapi, tidak gratis. Sebab, presiden terpilih juga berkat keringat partai mitra koalisi.

"Kalau ada reshuffle ini taruhan besar untuk presiden kan. Reshuffle ini memang hak prerogatif presiden tapi hak ini tidak gratis," kata Anis usai Rapimnas PKS di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu 15 Oktober 2011.

Menurut Anis, penggunaan hak prerogratif dalam bentuk reshuffle kabinet berisiko. Risiko ini berbanding lurus dengan tanggung jawabnya. "Semua risiko akibat reshuffle ditanggung pengambil hak prerogatif itu. Risikonya bukan risiko mitra koalisi tapi risiko pengguna hak," ujarnya.

Menurut Anis, PKS tidak mempermasalahkan reshuffle. Sebab, itu memang hak prerogratif presiden. Namun demikian, dia mengingatkan ada harga yang harus dibayar dari kesepakatan berkoalisi.

"Kami mau berpegang teguh pada komitmen dan perjanjian. Kalau perjanjian ini tidak dipegang teguh maka selesai dan kami akan menentukan sikap," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, menyatakan, hingga saat ini belum ada komunikasi antara pihaknya dengan pimpinan koalisi terkait bertahan atau tidaknya PKS dari koalisi pemerintah.

"Sehingga tawaran-tawaran dan rumor yang beredar belum kami dengar langsung dari pimpinan koalisi," ujarnya saat ditemui disela rapimnas PKS di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu 15 Oktober 2011.

Sejauh ini PKS, tambahnya, tetap berpegang pada kontrak koalisi yang berlaku hingga 2014 nanti. Jika ada perubahan di tengah jalan maka pihaknya akan merespons secara proporsional. "Kami tetap menunggu apa yang diputuskan," katanya. (umi)

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran
Brigade al-Quds Brigade Tulkarm, Mohammad Jaber atau Abu Shujaa

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024