- Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews - Politisi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menganggap penambahan sejumlah wakil menteri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mengandung substansi kebutuhan dalam reshuffle kabinet. SBY dinilai sedang mempraktekkan politik akomodasi.
"SBY sedang mencari teman. Penunjukkan itu hanya politik akomodasi dalam mencari teman," kata Ganjar Pranowo kepada VIVAnews.com, Minggu malam 16 Oktober 2011.
Bahkan Ganjar mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari warga Yogyakarta terkait dengan penunjukkan Guru Besar Arsitektur Fakultas Teknik UGM Rindu Nurianti sebagai Wakil Menteri Pendidikan Nasional Bidang Kebudayaan. Menurut Ganjar, masyarakat Yogyakarta tidak mengerti apa kompentensi sang Wamenteri itu.
"Saya katakan pada mereka, bahwa aspirasi itu akan saya sampaikan. Tetapi tidak bisa kepada Presiden langsung tetapi melalui media," kata Ganjar, yang juga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPR.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu juga meragukan langkah SBY. Dia tidak yakin kementerian-kementerian itu membutuhkan wakil menteri. "Apa iya pariwisata perlu wakil, buat apa? Kalau Menlu, Menkeu, dan Menkumham masih bisalah. Yang lain buat apa," ucap Ganjar.
Terkait dengan anggapan penggemukan atau pemborosan kabinet, Ganjar mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan. Dia mentoleransi karena dalam menyukseskan sebuah program dalam kementerian membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Yang dibutuhkan adalah berdasarkan orientasi kompetensi. Kami sendiri tidak ada urusan," ujar Ganjar. (ren)
Brutalnya Israel, Mayat Warga Palestina Ditemukan di RS Nasser dengan Kondisi Telanjang & Diborgol
Terdapat 'kuburan massal' di komplek RS Nasser Khan Yunis, Gaza, Palestina. Lagi, ditemukan 73 mayat warga Palestina ditimbun.
