VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengganti dua menteri yang berasal dari partai politik peserta koalisi. Dua menteri dari parpol itu selanjutnya diisi oleh orang-orang dari kalangan profesional.
"Ada dua pos kementerian yang berasal dari parpol yang berkurang, ini semata-mata untuk mewadahi kaum profesional yang tidak berasal dari parpol," kata SBY saat mengumumkan hasil reshuffle di Istana Presiden, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2011.
"Yang berkurang adalah satu pos menteri dari Partai Demokrat dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera)," kata dia.
Menurut SBY, penunjukan menteri dari kalangan profesional itu diperlukan untuk meningkatkan kinerja kabinetnya dalam tiga tahun sisa waktu masa jabatannya.
Selain itu, SBY menambahkan, pengurangan pos menteri yang berasal dari partai politik itu sudah dikomunikasikan dengan pimpinan partai peserta koalisi yang menterinya dikurangi.
"Pengurangan dan penambahan menteri dari parpol koalisi dapat dilakukan presiden sehingga konsultasi dengan partai koalisi dilakukan untuk pergantian itu," kata dia. (umi)
Sering Pikirkan Kematian, Bunda Corla Galau Mau Dimakamkan di Jerman Atau Indonesia
Di usia yang sudah tidak muda lagi, Bunda Corla mulai memikirkan soal kematian. Apalagi, wanita 49 tahun itu hidup sendirian di Jerman dan belum ada niatan ke Indonesia.
