"SBY Sempat Bimbang antara Agung dan Fadel"

Sharif Cicip Sutardjo dan Fadel Muhammad
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Fadel Muhammad menyatakan dirinya sudah mendapat penjelasan dari Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie bahwa ada permintaan dari Presiden SBY meminta nama calon menteri baru dari Golkar. Ada dua nama yang hendak diganti, Fadel sendiri dan Agung Laksono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

"Ketua Umum menjelaskan bahwa Pak SBY sudah beberapa kali minta agar mengganti dua orang kader Golkar di situ (kabinet), yaitu Pak Agung dan Pak Fadel. Agung, dia sebut, minta ganti empat kali. Terakhir dia minta ganti Fadel, ya dikasih nama, kalau mau ambil ya itu ada Theo Sambuaga dan ada Cicip," ujar Fadel di DPP Golkar, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2011.

Theo Sambuaga dan Sharif Cicip Sutardjo sama-sama menduduki kursi Wakil Ketua Umum Golkar. Begitu pula Agung Laksono dan Fadel Muhammad.

Termasuk Zinedine Zidane, Ini 5 Pelatih Pengganti Erik Ten Hag di Manchester United

Oleh karena itu, Fadel menegaskan Aburizal sebagai Ketua Umum Partai hanya menyerahkan nama pengganti dirinya. Soal pilihan, itu diserahkan kepada Presiden. "Jadi, silakan putuskan saja yang mana yang mau diambil," kata Fadel menirukan penjelasan Ical.

Dengan demikian, Fadel kini paham bahwa SBY tidak puas dengan kinerjanya di kabinet. "Iya. Pak SBY nggak puas dengan pekerjaan saya. Kan masih banyak orang hebat-hebat," kata Fadel.

Proyek Ini jadi 'Game Changer'

Apa alasan SBY tidak puas? "Mana saya tahu. Saya tidak tahu," kata Fadel.

Hingga kini, Fadel masih merasa telah dizalimi dengan cara dirinya diberhentikan dari jabatan menteri. Karena, dirinya tidak pernah diberitahu bahwa kinerjnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ternyata tidak memuaskan SBY.

"Saya kan orang yang bekerja dua tahun. Kalau saya mau diberhentikan bilang dong, misalnya 'Pak Fadel, tugas kamu selesai dua tahun ini. Saya berterima kasih. Menurut saya kamu dalam bertugas bagus begini, begini, begini.' Tapi kok begitu ya," kata Fadel.

Meski telah bertemu dengan Ketua Umum Golkar dan melaporkan hasil kerja serta mencurahkan keresahannya itu, Fadel mengaku dirinya tetap menyimpan kekecewaan, meski tidak sedih atas pencopotan jabatannya di kabinet. "Kecewa sih masih. Saya kecewa tapi saya tidak sedih. Saya merasa proses pemutusan hubungan kerja ini saya dizalimi. Maka ini yang saya sampaikan," kata Fadel.

Kini Fadel memfokuskan diri untuk kerja di partai, berupaya memenangkan Golkar di Indonesia Timur pada pemilu 2014 nanti. "Ya. Kita lihat saja nanti target 40 persen itu bisa tercapai," kata Fadel. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya