- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – PKS sempat mempertimbangkan untuk keluar dari koalisi pemerintahan beberapa waktu menjelang pengumuman reshuffle kabinet. Namun, hingga kini, PKS memilih untuk tetap berada di dalam kabinet. Keputusan itu pun didukung oleh mitra koalisinya, Partai Golkar.
“Kalau boleh saya sarankan, lebih baik PKS tetap di koalisi,” kata Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, usai berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata bersama para pengurus Golkar lainnya. “Tapi tentu PKS sendiri yang memutuskan itu,” imbuh Priyo.
Dalam formasi kabinet terbaru, jatah menteri untuk PKS dikurangi satu, dari sebelumnya 4 menteri menjadi 3 menteri. Kursi Menteri Negara Riset dan Teknologi yang sebelumnya dipegang oleh kader PKS Suharna Surapranata, kini beralih ke tangan Gusti Muhammad Hatta dari kalangan profesional.
“Kita hormati saja keputusan Presiden. Golkar sendiri legowo dan ikhlas,” kata Priyo. Golkar sendiri tidak kehilangan alokasi kursi kabinet. Jatah menteri untuk Golkar tetap tiga seperti semula.
Hanya ada pertukaran antarkader Golkar di kabinet, yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya dijabat oleh Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad, kini beralih ke tangan Sharif Cicip Sutardjo yang di Golkar juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Meski kursi Golkar di kabinet tidak dikurangi, tutur Priyo, namun mereka tidak berpuas diri. “Kami biasa saja. Awalnya kami kira akan ditambah jatah menteri, tapi alhamdulillah jika tidak dikurangi,” kata Priyo. (ren)
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!
Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.
