- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Fadel Muhammad masih menunjukkan kegeraman setelah dicopot dari posisi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Akhir pekan lalu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menggelar jumpa pers menyesalkan pencopotan dirinya dan diganti kader Golkar lain yaitu Sharif Cicip Sutardjo. Dia menyesalkan pernyataan Menseskab Sudi Silalhi yang dirasa menyudutkan dirinya.
Bagaimana respons DPP Golkar? "Golkar, saya jamin tidak ada gesekan lempengan kepentingan sampai bentrok. Itu tidak ada. Saya pastikan," kata Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso di Gedung Parlemen, Senin 21 Oktober 2011.
Menurut Priyo, Golkar menganggap persoalan itu sudah selesai. Sebab, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Kalau pun partai mengusulkan, keputusan akhir ada pada pemilik hak prerogatif.
"Kalau semacam dinamika internal di partai, tidak hanya terjadi di Golkar, semua partai juga ada," kata Priyo.
Golkar sendiri merasa urusan reshuffle sudah selesai. "Meskipun kami juga memberi pandangan perlu juga Istana ditegur dengan cara yang soft sehingga pihak yang diganti itu merasa juga dihormati. Saya rasa selesai kalau masalah itu sudah dijelaskan dengan baik tidak ada hal yang dijadikan kendala," ujarnya.
Priyo mengungkapkan, partai menilai kinerja menteri-menterinya di KIB II termasuk Fadel berkinerja bagus. "Saya sendiri termasuk menilai sejak awal, tiga menteri (dari Partai Golkar) dari awal itu kinerjanya baik-baik saja. Akan lain halnya kalau disangkutpautkan case selain kinerja. Oh saya tidak tahu," ujarnya. (umi)