- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring mengimbau semua pihak khususnya pendukung koalisi SBY-Boediono untuk menghentikan pertengkaran di media yang terus berlarut-larut akhir-akhir ini. Hal ini dikemukakan Tifatul terkait keputusan reshuffle yang telah diputuskan Presiden SBY pekan lalu.
"Keputusan sudah diambil, Presiden sebagai pemegang mandat rakyat yang diberikan kewenangan oleh konstitusi, hal ini harus kita hormati bersama," katanya secara tertulis ke VIVAnews, Selasa 25 Oktober 2011.
Menteri Komunikasi dan Informasi ini mengajak semua pihak khususnya jajaran pemerintah dan DPR pendukung koalisi kembali serius dan bersinergi membangun negeri guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Tidak elok ditonton oleh rakyat jika kita sibuk bertengkar terus, rakyat jadi bertanya, kalau begini kapan kerjanya?" kata Tifatul.
"Teman-teman koalisi jangan mudah terpancing pihak-pihak yang memprovokasi kita. Kita punya banyak pekerjaan besar ke depan. Ini yang harus diprioritaskan."
Tifatul menyebutkan, ke depan ada event internasional seperti SEA Games, KTT ASEAN. Bahkan kata Tifatul, krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan Eropa berdampak luas dan mungkin akan menjalar ke Indonesia lebih penting didiskusikan.
"Ini pekerjaan sudah di depan mata, eh kok kita sibuk bertengkar sahut-sahutan. Ngambek, aduh dewasalah, stop semua ini," ujar pria bermarga Batak Karo ini.
Tifatul mengungkapkan, sikap PKS terhadap reshuffle oleh SBY sudah jelas. "Pertama, menghormati keputusan Presiden sesuai kewenangan beliau. Kedua, kami para menteri PKS diarahkan Ketua Majelis Syuro KH Hilmi Aminuddin untuk tetap semangat bekerja membangun bangsa. Ketiga, keputusan-keputusan strategis partai terkait koalisi akan diambil pada sidang Majelis Syuro mendatang." (eh)
Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman
Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.
