Golkar Amankan Posisi Presiden 2014-2019

Idrus Marham, Sekretaris Jenderal Partai Golkar.
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya tidak hanya ingin punya calon presiden di Pemilihan Presiden 2014 tetapi ingin punya Presiden. Sebab itu, partainya akan benar-benar mempertimbangkan kandidat yang paling berpeluang.

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg 2024 Pekan Depan, Total Ada 297 Perkara

"Partai Golkar, tidak hanya ingin memiliki calon presiden tapi partai Golkar ingin memiliki Presiden yang jadi. Karena itu, partai Golkar memiliki mekanisme meskipun pikiran yang berkembang, peluang ketua umum lebih besar karena aksesnya itu terbuka untuk melakukan konsolidasi," kata Idrus dalam jumpa pers jelang Rapimnas II Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa 25 Oktober 2011.

Menurut dia, Golkar sangat memperhitungkan hasil survei elektabilitas para tokoh yang bakal diusung. "Sistem kami, tetap untuk menentukan (calon) perlu melakukan konfirmasi melalui survei. Hasil survei itu yang akan menentukan karena kami ingin tidak hanya memiliki calon presiden, tapi Presiden yang jadi," ujar Idrus.

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024

Idrus menegaskan, pertimbangan elektabilitas kandidat paling utama. Golkar tidak ingin terjebak mengajukan calon berdasar dikotomi apakah dari sipil atau TNI, Jawa atau non-Jawa, serta tua atau muda. "Yang menentukan jadi atau tidaknya Presiden itu adalah rakyat. Karena itu, partai Golkar akan mengkonfirmasi hasil survei itu, jadi silakan rakyat yang diinginkan siapa. Partai Golkar tidak ingin terjebak pada dikotomi dari awal apakah sipil, TNI, Jawa atau non-Jawa. Itu cara berpikir yang sangat dikotomi," katanya.

Idrus menuturkan, rapat pimpinan nasional di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada 26-28 Oktober 2011 itu diikuti 700 peserta terdiri dari DPP Partai Golkar, Dewan Pertimbangan Partai Golkar, dan Ketua-Ketua DPD I Propinsi dari seluruh Indonesia. "Maka tentu diserahkan pada mereka apa-apa yang akan dikembangkan nanti dan seperti biasanya, partai Golkar partai yang sangat dinamis yang mengikuti perkembangan yang ada meskipun tetap pada yang sudah direncanakan," kata Idrus.

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini

"Sekadar informasi, memang aspirasi yang berkembang di daerah tidak hanya kepengurusan partai Golkar, tapi juga dari masyarakat menuntut agar Rapimnas sudah mengambil keputusan agar tidak ingin terulang periode lalu di mana penentuan calon presiden ditentukan sangat mendesak sehingga secara rasional objektif tidak bisa menentukan langkah-langkah kemenangan. Tapi, ini sangat dinamis dan akan kami lihat perkembangan di rapimnas," kata Idrus.

Wapres ke-10 dan 12 sekaligus politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla di Perpusnas, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2024

Gibran Masih Jabat Wali Kota Solo Usai jadi Wapres Terpilih, JK: Tidak Apa-apa

KPU menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024