- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya tidak hanya ingin punya calon presiden di pemilihan umum 2014, namun ingin memiliki presiden. Untuk itu partai akan benar-benar mempertimbangkan kandidat yang paling berpeluang.
"Partai Golkar memiliki mekanisme meskipun pikiran yang berkembang peluang ketua umum lebih besar, karena aksesnya itu terbuka untuk melakukan konsolidasi," kata Idrus dalam jumpa pers jelang Rapimnas II Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa 25 Oktober 2011.
Menurut dia, Golkar sangat memperhitungkan hasil survey elektabilitas para tokoh yang bakal diusung. Hasil survey itu yang akan menentukan siapa calon presiden dari Golkar. "Karena kita ingin tidak hanya memiliki calon presiden, tapi presiden yang jadi," ujar Idrus.
Idrus menegaskan, dalam pemilihan calon presiden dari Golkar itu, pertimbangan elektabilitas kandidat menjadi paling utama. Golkar tidak ingin terjebak mengajukan calon berdasar dikotomi seperti dari sipil atau TNI, jawa non jawa, serta tua atau muda.
"Yang menentukan jadi atau tidaknya presiden itu adalah rakyat. Karena itu, Partai Golkar akan mengkonfirmasi hasil survey itu jadi silakan rakyat yang diinginkan siapa," tambahnya.
Idrus menuturkan, rapat pimpinan nasional di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada 26-28 Oktober 2011 itu diikuti 700 peserta terdiri dari DPP Partai Golkar, Dewan Pertimbangan Partai Golkar, dan Ketua-Ketua DPD I Propinsi dari sluruh Indonesia.