- FOTO ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Reform Institute merilis hasil survei terhadap beberapa nama yang kemungkinan dicalonkan sebagai presiden pada pemilihan umum 2014 mendatang. Salah satu nama yang disurvei adalah Ani Yudhoyono. Ibu negara itu menempati peringkat ke lima dengan tingkat keterpilihan 4,13 persen.
Terkait hasil itu, Partai Demokrat mengaku belum tentu mencalonkan Ani Yudhoyono dalam pemilu presiden mendatang. "Kami berterima kasih jika ada yang memberikan apresiasi seperti itu. Namun, kami belum tentu mencalonkan beliau dalam pemilu mendatang," kata Wakil Ketua Fraksi Demokrat, Sutan Bathoegana, saat berbincang dengan VIVAnews.com, Selasa 26 Oktober 2011.
Menurut dia, Demokrat tidak akan menentukan calon presiden jauh-jauh hari seperti saat ini. Calon presiden baru ditentukan menjelang pemilihan pada 2014. "Kami masih akan survei lagi menjelang 2014. Kami bisa calonkan kader dari dalam maupun dari luar partai," kata dia.
Alasan lain, lanjut Sutan, jika calon dimunculkan saat ini, pasti akan dicari-cari kelemahan oleh lawan politiknya. Sehingga, lanjutnya, calon itu justru tidak akan populer pada waktu pemilihan 2014 mendatang. "Selain itu, kami menyatakan tahun-tahun ini sebagai tahun kerja, bukan tahun politik," kata dia.
Sebelumnya, Reform Institute merilis hasil survei dengan responden berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilakukan terhadap 2010 responden dengan rentang waktu pada 12-24 September 2011. Survei ini menggunakan tingkat kesalahan (margin error) sebanyak 1,95 persen.
Survei itu menunjukkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ada di urutan pertama dengan tingkat pemilihan 13,58 persen. Disusul Prabowo Subianto dengan 8,46 persen, Jusuf Kalla 7,06 persen, Hidayat Nurwahid 5,17 persen, dan Ani Yudhoyono 4,13 persen. Namun, survei ini tidak memasukkan nama Megawati Soekarnoputri sebagai kandidat calon presiden 2014.