- Antara/ Saptono
VIVAnews - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, membenarkan kalau partainya tidak lagi menggunakan sistem Konvensi untuk menentukan calon presiden. Pasalnya, sistem itu dinilai punya beberapa kelemahan.
"Ya benar, karena memang sudah diubah. Capres dari Partai Golkar penjaringannya tidak melalui konvensi lagi," kata Agung di Kantor Sekretariat Negara, Kamis 27 Oktober 2011.
Agung mengatakan Golkar memiliki pengalaman dua kali ketika menentukan calon presiden melalui hasil konvensi. Namun sistem tersebut, menurut Agung, dinilai tidak berhasil.
"Karena memang itu bersifat internal, kemudian menghendaki partainya sedikit," katanya.
Sistem konvensi tersebut, menurut Agung, tidak bisa dianggap sebagai suara masyarakat. Ia juga mengungkap, kalau konvensi saat ini kurang relevan untuk diterapkan.
"Itu juga rawan money politic. Kurang pas kalau sekarang," kata Agung, yang juga dikenal sebagai Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat.
Menurutnya, Partai Golkar akan mengusung Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Meski demikian, Agung mengatakan hal itu masih akan dibicarakan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar.
"Apakah tahun ini atau next year pengumumannya," kata Agung.
Dia juga mengatakan DPP Golkar sendiri, tidak merancang pembicaraan soal calon presiden pada rapat pimpinan nasional tahun ini. Namun, agenda tersebut bisa saja mengalami perubahan. (ren)
Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak
Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.
