Ikrar: PDIP Tak Perlu Marah Hasil Survei

sorot kampanye pdip - Kampanye PDIP tahun 2009
Sumber :
  • VIVA/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews – Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti meminta PDIP tak perlu risau dengan popularitas Megawati yang diukur berbeda-beda oleh sejumlah lembaga survei.

“PDIP tidak perlu risau dan tidak perlu marah. Kalau tidak suka dengan hasil survei tertentu, anggap saja survei itu tidak sahih dan rendah validitasnya,” kata Ikrar saat berbincang dengan VIVAnews, Jumat 28 Oktober 2011.

5 Common Cat Diseases, Everything You Need to Know

Menurutnya, penyandang dana, pemilihan metodologi, dan orang-orang yang berada di balik suatu lembaga survei, juga dapat turut menentukan hasil akhir sebuah survei.

Namun, ujar Ikrar, bila PDIP khawatir dengan tren penurunan elektabilitas ketua umum mereka, Megawati Soekarnoputri, dalam sejumlah survei, maka sudah saatnya PDIP melakukan regenerasi. “Sudah saatnya PDIP berpikir untuk mencari calon pengganti Mega yang elektabilitasnya bisa lebih tinggi,” tutur Ikrar.

Ia juga mengimbau PDIP untuk tidak memaksa putri Mega, Puan Maharani, maju dalam Pemilu Presiden 2014, apabila elektabilitas Puan buruk. “Kalau Puan jelek, tidak bisa dipaksakan jadi capres. Akan lebih baik mencari tokoh lain yang akseptabilitas dan visi misinya lebih bagus,” kata peraih gelar Ph.D. bidang Sejarah Politik dari School of Modern Asian Studies, Griffith University Brisbane, Australia, itu.

Lagipula, lanjut Ikrar, Megawati sudah berkali-kali mengungkapkan keinginannya untuk tidak lagi maju pada Pemilu 2014. “Jadi ya jangan dipaksakan. Ini harus jadi pemikiran bagi PDIP,” kata dia. Sejumlah elit internal PDIP memang masih menginginkan dan mempercayai Megawati untuk maju kembali pada pertarungan politik 2014.

“PDIP tidak akan memaksa Ibu Mega untuk maju pada Pilpres 2014 kalau menurut survei tidak bagus. Tapi kalau survei bagus, kesehatan oke, dan faktor internal mendukung, maka tak ada alasan untuk tidak maju,” kata Ketua Dewan Pengurus Pusat PDIP Maruarar Sirait.

Namun Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP yang juga suami Mega, Taufiq Kiemas, justru mengimbau Mega tidak maju lagi pada Pemilu 2014. Faktor usia yang tak lagi muda, menjadi alasan Kiemas membujuk Mega untuk menyiapkan kader yang lebih muda di 2014. “Lebih baik Ibu mikir dulu untuk maju ke depan, sebab usianya mulai 68 tahun. Lebih baik kaderisasi,” kata Kiemas. (umi)

Bus Transjakarta tetap melayani masyarakat  saat libur nasional untuk Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

Tarif Bus Transjakarta Rp3.500 Rute Kalideres-Bandara Soetta Berlaku 1 Mei 2024

Bus Transjakarta akan melayani penumpang dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024