- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - DPR akan mengundang Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo terkait dana US$14 juta dari PT Freeport Indonesia untuk pengamanan. DPR akan meminta klarifikasi Kapolri soal penggunaan dana itu.
"Kami akan panggil Kapolri untuk minta penjelasan," kata Ketua Komisi III Bidang Hukum DPR, Benny K Harman di gedung DPR, Jakarta, Jumat 28 Oktober 2011.
Menurut Benny, kebijakan pengamanan-pengamanan aparat yang dibayar oleh perusahaan Freeport seharusnya sudah tidak ada lagi. DPR ingin mengetahui penggelontoran dana itu dalam rangka apa, dan digunakan untuk apa.
"Freeport itu dulu ada penjelasan dari manajemen bahwa tidak ada lagi pasukan pengamanan dari kepolisian. Hanya pengamanan biasa saja. Kecuali kalau ada masalah," kata politisi Demokrat ini.
Benny menegaskan, undangan kepada Kapolri ini karena sudah ada pengakuan dari Kapolri sendiri dan dari pihak Freeport. DPR ingin mengetahui apakah pemberian dana itu dalam konteks institusional atau personal.
"Kalau institusional, berarti mestinya ada dalam pembukuan. Uang itu masuk dalam rangka apa, pendapatan atau apa, atau gratifikasi. Itu yang harus dijelaskan. Kami akan panggil Kapolri setelah masa reses," kata Benny.
Pagi tadi, Kapolri tidak membantah adanya pemberian uang dari PT Freeport Indonesia kepada para personel Polri. Kapolri menilai itu merupakan hal lazim dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Kalau ada bantuan dari salah satu instansi yang diamankan tentunya itu bagian dari uang saku. Tapi itu sekali lagi bisa dipertanggungjawabkan," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jum'at 28 Oktober 2011.
Juru bicara Freeport Indonesia, Ramdani Sirait mengatakan bahwa isu sejenis itu bukanlah hal yang baru. Ramdani juga menyebut informasi itu sudah tertuang dalam situs resmi Freeport.
"Soal dukungan Freeport untuk keamanan ada di website. Itu bukan hal baru. Transparan disebutkan besarnya," kata Ramdani dalam pesan tertulis kepada VIVAnews.com, kemarin. (eh)
Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan
Video WNA perempuan asal Jerman viral di medsos bernama Laura Weyel merasa diperlakukan tidak adil oleh hukum Indonesia. Padahal nunggak sewa vila
