PKS: Tak Perlu Takut Pemilik Media Berpolitik

Sekjen PKS Anis Matta
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta, menyatakan partainya tidak merasa terancam dengan kehadiran partai baru, seperti misalnya Partai NasdemĀ  yang lolos verifikasi parpol peserta pemilu mendatang. Soal keikutsertaan Hary Tanoesoedibjo, pemilik grup MNC yang memiliki sejumlah stasiun televisi di Nasdem, juga tak mengkhawatirkan PKS.

Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

"Tidak masalah. Bagi PKS, semua partai baru yang akan lahir tidak bersinggungan dengan segmen konstituen PKS. Jadi kami tidak khawatir. Dan kami ucapkan selamat untuk Nasdem," ujar Anis di DPR RI, Jakarta, Senin 14 November 2011.

Soal Hary Tanoe, juga dinilai PKS biasa saja. "Menurut saya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kalau orang media semuanya itu mau bergabung tidak ada masalah," kata Anis. Sebab, lanjut Anis, pengusaha media yang terjun di politik tidak akan naif untuk membunuh bisnisnya sendiri dengan menjadikan media untuk kampanye partai politik secara subjektif.

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

"Industri media ini kan commercial base. Artinya pada akhirnya yang kita pertaruhkan adalah industrinya. Nah masyarakat kita juga masyarakat yang cerdas. Artinya orang bisa saja menggunakan medianya untuk berkampanye," kata Anis.

Jadi media tidak perlu diatur lebih lanjut di UU Pemilu mengenai porsi parpol untuk berkampanye? "Tidak perlu. Saya tidak melihatnya ada sebuah kekhawatiran. Karena kita sendiri justru percaya bahwa dalam industri media yang commercial base, netralitas itu adalah salah satu syarat bagi industri yang ingin bertahan. Saya kira persamaannya adalah lembaga survei, begitu dia menjadi konsultan politik, dia menciptakan distrust bagi lembaga surveinya sendiri. Sehingga dampaknya dia membunuh industrinya," kata Anis.

Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga

Anis menambahkan, masyarakat lebih cenderung tertarik untuk menemukan tokoh ideal. "Istilahnya begini. Media itu seperti panggung. Siapa aktor yang bagus, itu yang akan dipilih oleh masyarakat. Belum tentu ketika Anda misalnya mempunyai media, lalu dia bisa menjadi aktor yang bagus. Belum tentu juga. Apapun medianya, apapun parpolnya sama saja. Karena ini kan commercial base," kata Anis.

Hal lain yang membuat Anis tidak mempermasalahkan penguasaan media oleh partai politik adalah keyakinan bahwa masyarakat dapat berpikir jernih dan memilah informasi untuk dikonsumsi secara seimbang. Anis percaya parpol yang menguasai akses ke media juga tidak akan melakukan publikasi atau kampanye secara terus menerus dan berlebihan.

"Industri kan juga punya kaedahnya sendiri. Sesuatu yang over expose juga akan merugikan industrinya sendiri. Sama saja kan. Jadi kita tidak perlu khawatir," kata Anis. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya