- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut angkat suara mengkritisi gaya hidup mewah anggota DPR. Kalla meminta anggota DPR tidak membuat jarak dengan rakyat.
"Berhenti hidup mewah lah. Pantas tidaknya, itu masing-masing. Tapi, sebagai wakil rakyat ya jangan jauh-jauh dari rakyat," kata Kalla yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat ini di Jakarta, Rabu 16 November 2011.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution menambahkan gaya hidup parlente dan hedonisme yang dilakukan oleh para anggota dewan sudah masuk ke dalam fase degradasi moral dan etika.
Buyung menilai para pejabat sudah mengarah kepada sistem oligarki, yakni menyatukan kekuasaan dan uang. Hal inilah yang kemudian membuat sejumlah anggota dewan menonjolkan kehidupan parlente untuk mendapat pengakuan kekuasaan.
"DPR-nya yang enggak benar. Untung saja sekarang ini belum ada demo-demo untuk bubarkan DPR seperti tahun 1950. Bisa saja nanti kalau sudah kehabisan kesabaran dengan DPR, bisa didemo," kata advokat senior ini. "Tapi saya jelas tidak mengharapkan itu terjadi karena itu simbol kekuasaan rakyat."
Buyung mengapresiasi imbauan moral yang disampaikan Ketua KPK Busyro Muqodas dan Ketua MK Mahfud MD soal hidup mewah para anggota dewan yang berlebihan. Menurutnya, orang-orang yang masih peduli dengan rakyat seperti mereka sangat dibutuhkan. "Memang pedas, tapi biarkan saja. Seperti Mahfud MD, orang bilang dia banyak ngomong. Tapi kalau ngomongnya benar ya tak apa," tambahnya.
Buyung pun mengaku kecewa dengan gaya hidup parlente yang dipamerkan para anggota dewan. Dia khawatir gaya hidup itu dihasilkan dari kegiatan korupsi. (umi)