- Facebook Ramadhan Pohan
VIVAnews - Panitia Khusus RUU Pemilu mengumpulkan pemimpin media massa nasional. DPR akan membahas aturan main partai politik peserta pemilu dalam beriklan di media massa, baik cetak, televisi, maupun online.
"Nanti kami minta masukan mereka, para pemimpin media cetak dan televisi tentang pengaturan secara umum seperti apa," kata anggota Pansus RUU Pemilu, Ramadhan Pohan, saat berbincang dengan VIVAnews.com, Kamis 17 November 2011.
Selain bos-bos media itu, DPR juga mengundang Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), serta asosiasi-asosiasi lain dalam bidang media. Pertemuan ini dijadwalkan akan berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Ada beberapa sesi dalam pertemuan ini.
Menurut Ramadhan, cara beriklan partai politik di media massa perlu diatur. Karena, kata dia, media massa, terutama televisi tidak bisa digunakan seenaknya untuk kepentingan kelompok tertentu saja. "Televisi itu pakai frekuensi, bukan milik perorangan. Itu milik publik, harus diatur bagaimana cara partai beriklan," kata dia.
"Walau televisi milik raja media, dia tidak bisa pakai seenak udelnya. Kami inginkan agar media dalam bahasanya jangan memikirkan untuk kepentingan pribadi, tapi juga pikirkan kepentingan umum."
Ramadhan mengatakan, masalah yang akan dibahas dalam pertemuan ini ada banyak. Termasuk ramainya tanggapan atau respons publik terhadap partai politik atau pemilik stasiun tv yang duduk dalam kepengurusan partai politik. "Raja-raja media di politik itu bagaimana aturannya. Dalam hal ini DPR sebagai lembaga legislatif yang bikin UU harus dengarkan suara rakyat lewat asosiasi-asosiasi," kata dia.
Namun, Ramadhan mengaku DPR belum memiliki keputusan yang pasti bagaimana pengaturan cara beriklan bagi parpol di media massa itu. "Kalau ditanya putusan kita seperti apa tergantung publik bagaimana. Saya belum bisa katakan apa yang akan diputuskan DPR, kita masih mencari masukan melalui forum ini," ujar dia.
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap
Wakil Ketum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menyampaikan sikap partai mewakili Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo, pasca keputusan MK dan penetapan Prabowo-Gibran pemenang
