- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi salah satu tokoh kepercayaan mendiang mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Keduanya memiliki bakat yang sama yakni bergurau yang "mengocok" perut para pendengarnya.
Ketika bertamu ke kantor VIVANews.com, Senin kemarin, Mahfud MD berbagi beberapa cerita lucu dalam pemerintahan Gus Dur dulu. Salah satunya adalah cerita tentang Hamzah Haz, yang saat itu menduduki kursi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Kabinet Persatuan Nasional periode 26 Oktober 1999 – 9 Agustus 2001.
Hamzah Haz begitu singkat menduduki kursi menteri itu. Cuma satu bulan. Yaitu dari tanggal 1 sampai 30 November 1999. Pengganti Hamzah Haz adalah Prof. Dr. Basri Hasanuddin sebagai Menko Kesra (30 November 1999 – 23 Agustus 2000).
Rupanya ia diberhentikan lantaran sejumlah isu yang tidak benar dan salah presepsi. "Waktu itu Hamzah Haz diisukan korupsi. Hamzah Haz meminta dibentuk tim untuk menyelidiki. Kalau saya memang ada indikasi korupsi, saya minta diberhentikan. Tapi kalau tidak, saya minta direhabilitasi. Itu kata Hamzah Haz," kisah Mahfud MD.
Setelah tim yang dibentuk bekerja, hasilnya keluar. Dari penelusuran tim itu Hamzah Haz ternyata tidak terbukti melakukan korupsi. Saat itu bertepatan Gus Dur tiba di Indonesia usai kunjungan kenegaraan dari Prancis.
"Begitu Gus Dur mendarat, Hamzah Haz menjemput di bandara dan bilang, 'Bapak Presiden sudah dapat laporan dari tim? Tolonglah diumumkan tentang saya ini.' Maksudnya Hamzah Haz itu, dia minta diumumkan bahwa dirinya tidak korupsi," cerita Mahfud.
Lalu, Gus Dur menjawab, "Oh, iya saya umumkan." Ketika keluar dari lobi bandara, Gus Dur langsung menggelar pernyataan pers. "Ini saya umumkan bahwa Pak Hamzah Haz meminta mengundurkan diri," kata Gus Dur dikutip Mahfud MD. Sontak saja Hamzah Haz terkejut.
Apa respons Hamzah Haz saat itu? "Hamzah Haz ngamuk-ngamuk. Bilang bahwa saya tidak minta mengundurkan diri. Saya minta diumumkan kalau saya bersih. Tapi kan, Presiden yang ngomong itu langsung dimuat beritanya," beber Mahfud. Saat itu Gus Dur juga mengumumkan pengganti Hamzah Haz.