Kiemas: Kuak Motif, Ungkap Pelaku Bakar Diri

Pelaku bakar diri di depan Istana, Jakarta, digotong
Sumber :
  • Antara/ Kontan/ Muradi

VIVAnews -- Entah apa yang mendorong seorang pria -- tak jelas siapa dia -- untuk menyiramkan bensin ke tubuhnya dan membakar dirinya sendiri. Yang menarik dari kasus ini, aksi nekat tersebut dilakukan di depan Istana.

Spekulasi pun lantas merebak. Ada yang menafsirkan aksi tersebut adalah ekspresi ketidakpuasan pada pemerintah. Salah satunya ditunjukkan lewat aksi solidaritas yang digelar di depan UGD RSCM, tadi malam.

Menanggapi soal itu, Ketua MPR Taufiq Kiemas mengungkapkan, tidak bisa aksi itu langsung dimaknai seperti itu. Sebab, tidak ada pernyataan apapun sebelum orang itu melakukan aksinya. "Nggak ada motifnya apa-apa, kan datang bakar, nggak ketahuan," ujarnya, Kamis 8 Desember 2011.

Menurut Kiemas, paling cepat mengetahui motif orang tersebut, adalah dengan mengungkap identitasnya. "Kalau orangnya ketahuan, baru ketahuan motifnya," ujar dia.

Bagaimana dengan spekulasi lain, karena tekanan ekonomi? "Belum tentu juga, kan sekarang ekonomi sedang bagus," ujarnya.

Namun, jangankan meminta keterangannya, nyawa pria misterius itu terancam melayang. Sebab, luka bakar yang dialami pria ini sangat parah. Lukanya 98 persen. Kata dokter 80 persen tak mungkin bisa diselamatkan, hanya mukjizat," kata Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar, A. R. Yoyol, Rabu malam.

Self-immolation


Meski belum diketahui pasti apa motif dan pesan apa yang dibawa oleh pelaku bakar diri, kejadian ini mengingatkan pada peristiwa yang terjadi 11 Juni 1963.

Kala itu, seorang biksu aliran Mahayana asal Vietman, Thich Quang Duc membakar diri di tengah persimpangan padat di Kota Saigon -- sekarang Ho Chin Minh City. Di dekat Kedutaan Besar Kamboja. Untuk memprotes perlakuan rezim Ngo Dinh Diem di Vietnam Selatan terhadap umat Buddha.

Fotonya yang sedang melakukan pengorbanan diri (self-immolation) -- dengan posisi duduk bersila tanpa bergerak saat api yang berkobar membakar tubuhnya -- menyebar ke seluruh dunia.

Ritual pengorbanan diri serupa hingga kini masih dilakukan. Misalnya, pada awal Desember 2011 lalu, seorang mantan biksu Buddha membakar dirinya di Tibet.

Dia adalah orang ke-12 yang melakukannya, sejak Maret 2011. Sebelas orang lainnya adalah biarawan dan biarawati membakar diri untuk menyerukan pemulangan Dalai Lama, yang mengasingkan dirinya di India pada 1959 dan menuntut kemerdekaan Tibet. Setidaknya enam dari insiden-insiden itu menimbulkan korban jiwa. (umi)

Dibantu Persija Jakarta, Persib Bandung Pastikan Tiket ke Championship Series
Salah satu kawasan belanja di Kota Perth Australia

Jelajahi Perth Tanpa Menguras Kantong: Panduan Liburan Hemat dan Penuh Keseruan

Perth, ibukota Australia, bisa kasih experience yang berbeda, terlebih kamu bisa liburan dengan budget yang ramah di kantong.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024