- tvOne
VIVAnews -- Mesuji menjadi wilayah yang paling sohor belakangan ini, setelah video pembunuhan beredar luas semenjak pekan lalu. Mesuji itu ada di dua provinsi. Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan dan Kabupaten Mesuji, di Lampung. Dalam video yang beredar luas itu, kisruh ini memang tergolong sadis. Ada orang yang dipenggal kepalanya.
Tim Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bertolak ke Lampung dan Sumsel, menyelidiki kebenaran video itu. Penyelidikan itu penting, sebab beredar luas pula dugaan bahwa video aksi kekerasan, tidak semata-mata diambil dari kisruh di Mesuji itu, tapi diramu dengan video kekerasan dari konflik Thailand Selatan.
Menanggapi kontroversi tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanudin mengatakan bahwa sejatinya tidak perlu memperdebatkan soal kebsahan "pemenggalan". "Karena bukan itu masalah utamanya. Masalah utamanya adalah adanya konflik tanah antara rakyat dan pengusaha berduit yang kemudian di-back up aparat yang resmi dan menimbulkan pelanggaran HAM," kata dia, Senin 19 Desember 2011.
Negara dengan segenap aparatur, lanjutnya, seperti tidak pernah hadir di Mesuji untuk membela kepentingan rakyat. Akibatnya, ada dugaan aparat berlaku sewenang-wenang, melakukan kekerasan yang menimbulkan belasan korban.
Politisi PDIP tersebut juga menyoroti tim pencari fakta gabungan yang melibatkan polisi dan pihak kehutanan yang diduga terkait dengan kejadian. "Seharusnya bentuk saja tim Investigasi independen dengan Komnas HAM sebagai penjurunya," kata dia.
Sebelumnya, Saurip Kadi, purnawirawan TNI yang mendampingi warga Mesuji saat melapor ke DPR pekan lalu menegaskan bahwa memang benar adegan video itu tidak hanya menampilkan peristiwa di Mesuji. Video itu menampilkan peristiwa dari beberapa daerah di Indonesia. "Semua videonya di tangan saya, ada yang dari Jatim, Kalimantan, Jambi, Bengkulu, dan NTB. Itu kaitannya dengan masalah HAM," ujar Saurip Kadi.
"Tidak hanya dari Mesuji. Dari awal memang sudah saya katakan, ini terlalu banyak masalah. Dan yang kami angkat terlebih dahulu adalah kasus yang di Sumatera Selatan," tuturnya.
Sementara, pihak Polri mengakui adanya pemenggalan. Pelakunya, bukan anggota polisi melainkan warga yang bertikai.
"Tindakan ini cukup keji. Bahkan, ada satu yang dipenggal kepalanya, karyawan PT (Sumber Wangi Alam) SWA. Waktu massa datang, mereka tidak lagi bisa menghadapi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 15 Desember 2011.
4 Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon
Empat tentara Israel terluka di Lebanon, satu diantaranya dalam kondisi serius setelah terkena bom yang ditanam oleh Hizbullah sebagaimana yang dilansir oleh The Guardian
