- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews – Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyatakan, tahun 2011 sebagai tahun yang tidak produktif. Menurutnya, hiruk-pikuk elit ditampilkan di hadapan masyarakat secara berlebihan.
“Hiruk-pikuk terlalu berlebihan, sehingga momentum kita, terutama momentum ekonomi, tidak termanfaatkan secara baik,” ujar Pram di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 22 Desember 2011. Ia mengatakan, sementara perekonomian negara Asia lain seperti India, China, dan Singapura, tumbuh cukup tinggi tahun ini, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 6 persen.
“Ini (pertumbuhan ekonomi 6 persen) tidak terlalu luar biasa,” kata Pram. Ia beranggapan, pemerintah selaku pihak yang seharusnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi, selama ini hanya sibuk dengan berbagai hiruk-pikuk persoalan tanpa penyelesaian.
“Jadi ini tahun yang tidak produktif,” simpul politisi PDIP itu. Ia mengatakan, hiruk-pikuk yang dimaksudnya antara lain mulai persoalan cicak-buaya alias KPK versus kepolisian, kasus Susno Duadji, Gayus Tambunan, Nazaruddin, sampai Nunun Nurbaeti.
“Banyak persoalan-persoalan besar lainnya yang tidak terselesaikan. Yang ada hanyalah hiruk-pikuk luar biasa, tetapi inti dari persoalan itu sendiri tumpang-tindih dan tertimbun. Jadi satu persoalan belum selesai, tertimbun persoalan lain,” tutur Pram.
Oleh karena itu, Pram menilai sistem demokrasi di Indonesia saat ini perlu dibenahi. “Mungkin bisa menjadi semacam introspeksi dan refleksi bagi kita, bahwa harus ada yang diperbaiki dalam sistem demokrasi,” tutur Pram. (eh)
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
