Achsanul: Demokrat Ada di Titik Paling Bawah

Yudhoyono, Ibu Ani dan Edhie Baskoro kampanye Demokrat di Yogyakarta
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews – Politisi Demokrat Achsanul Qosasi mengakui partainya sedang berada di titik nadir. Minggu, 8 Januari 2012 kemarin, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, penilaian negatif publik atas kinerja pemerintah dalam bidang penegakan hukum akan turut berdampak negatif kepada kekuatan politik incumbent, yakni Partai Demokrat.

“Kasus Nazaruddin dan lain-lain, membuat Demokrat ada di titik paling bawah. Ada kepentingan politik untuk mengerdilkan Demokrat di Pemilu 2014,” kata Achsanul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 9 Januari 2012. Padahal,  Nazaruddin sendiri tidak bisa langsung dikatakan bersalah, karena pengadilan atas dirinya saat ini masih berjalan.

Nazaruddin merupakan mantan Bendahara Umum Demokrat yang menjadi terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games. Meski kini ia telah dipecat dari jabatannya di partai, bahkan dikeluarkan dari keanggotaan Demokrat, namun namanya kerap disebut menjadi biang keladi terpuruknya citra Demokrat di mata rakyat.

Lebih lanjut, Achsanul berpendapat, tidak hanya Demokrat yang saat ini sedang ‘jatuh.’ “Bagaimana pun, seluruh partai politik sedang berada di posisi paling rendah. Masyarakat sudah tidak percaya pencitraan-pencitraan. Apapun yang dilakukan politisi selalu dilihat salah,” ujarnya.

Oleh karena itu, imbuh pimpinan Komisi XI DPR itu, partai-partai politik harus menjadikan tahun 2012 ini sebagai tahun kerja keras dan tahun yang mencerahkan bagi masyarakat. Sementara itu, Wasekjen Demokrat Saan Mustofa menganggap hasil survei LSI itu merupakan cerminan suara masyakat.

Ia menyatakan, publik memang selalu menaruh perhatian terhadap masalah penegakan hukum, terutama kasus korupsi. “Kasus-kasus (yang menimpa politisi Demokrat) itu terus teropinikan. Ini yang menentukan opini penegakan hukum. (Padahal) penanganan kasus perlu waktu,” kata Saan.

Di sisi lain, kata anggota Komisi III itu, publik mungkin tak sadar akan pencapaian pemerintah. “Indeks persepsi korupsi naik jadi tiga,” kata Saan. Apapun, tegasnya, sebagai partai pendukung pemerintah, Demokrat pasti mendorong kinerja penegakan hukum ke arah yang lebih baik.

“Pemerintah harus cepat melakukan upaya penegakan hukum. Korupsi jadi agenda utama pemerintah. Ada Inpres pemberantasan korupsi. Diharapkan tahun 2015 nanti, indeks persepsi korupsi Indonesia bisa menajdi 5,” papar Saan. Untuk itu, tuturnya, KPK, polisi, dan kejaksaan, perlu menerjemahkan kebijakan pemerintah secara tepat. (umi)

Ramalan Prabowo "PKB akan Hadir Kembali" Segera Terwujud, Menurut Pengamat
Apple.

Apple Bagi-bagi Undangan

Apple akan menggelar hajatan perdana di tahun ini yang bertema 'Let Loose' bakal digelar pada 7 Mei merilis tablet iPad Pro dan iPad Air serta Apple Pencil.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024