- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Pembangunan ruang rapat Badan Anggaran yang menghabiskan dana sebesar Rp20 miliar mendapat kecaman dari berbagai pihak. Apalagi, perabot yang memenuhi Ruang Rapat Badan Anggaran DPR merupakan produk impor.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengkritik bahwa penggunaan meja dan kursi impor berarti telah mengecilkan produk dalam negeri.
"Sekjen DPR atau siapa pun yang menyetujui atau punya ide menggunakan meja kursi impor sudah keblinger. Wajar kalau menyakiti hati rakyat Indonesia," kata Tjahjo, Jumat 13 Januari 2012.
Seharusnya, kata dia, DPR memberikan contoh mencintai produk dalam negeri dengan menggunakan produk-produk sendiri. Tjahjo mengkritik keras penggunaan perabot impor di ruang rapat yang pendanaannya penuh kontroversi itu.
"Saya mengkritik keras lembaga saya yang sudah saya duduki menjelang 25 tahun masa kerja saya ini," kata Tjahjo yang juga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan.
Tjahjo meminta semua perabot ruang rapat Badan Anggaran yang menggunakan produk impor harus bongkar dan ganti dengan produk buatan Indonesia. "Itu kalau masih mau dikatakan DPR sebagai lembaga perwakilan Rakyat Indonesia," kata Tjahjo.
Tjahjo juga meminta agar Badan Urusan Rumah Tangga DPR melakukan evaluasi terhadap langkah Sekretaris Jenderal dalam membangun ruang rapat Badan Anggaran. Penggunaan produk impor ini sangat ironi di kala publik tengah menggemborkan produk mobil nasional.
"Di saat kita mulai membanggakan produk Mobil Nasional eh malah DPR cinta Produk Impor, hanya untuk soal kursi kerja," sindir Tjahjo. (umi)