- VIVAnews/ Puspita Dewi
VIVAnews - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sriyono, menanggalkan jabatan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang pada Rabu 18 Januari 2012 ini. Sriyono menyatakan mundur dari PDIP karena telah bergabung di kepengurusan Partai Nasdem Jawa Tengah.
"Sebenarnya saya sudah agak lama merencanakan mundur dari PDIP," kata Sriyono. "Namun saat itu saya belum tahu dengan posisi saya di Nasdem," kata Sriyono di ruang kerjanya, Gedung DPRD Kota Semarang.
Kemantapan Sriyono meninggalkan PDIP menurut pengakuannya karena saat ini dirinya tak tahu arah dan kebijakan di PDIP. Semenjak tak lagi menjabat ketua DPC PDIP Kota Semarang, ia mengaku buta dengan PDIP. "Termasuk soal AD ART, apakah ada perubahan atau tidak. Karena saya tak pernah dilibatkan lagi dalam musda atau muscab," kata Sriyono.
Pilihan mundur sebagai kader PDIP tersebut tentu membawa konsekuensi. Salah satunya adalah ia harus meninggalkan kursi Wakil Ketua DPRD Kota Semarang. Tentang hal ini Sriyono mengaku sudah mempertimbangkan masak-masak, termasuk bermusyawarah dengan keluarga besarnya, dan juga pendukungnya.
"Tapi kalau soal pendukung, saya akan tetap demokratis. Jika mereka tetap mengikuti saya, ya saya terima," kata Sriyono.
Disinggung tentang mekanisme pengunduran diri di PDIP, Sriyono mengaku akan berkonsultasi dengan DPC, bagaimana langkah selanjutnya. "Jika DPC meminta saya meninggalkan kursi Wakil Ketua DPRD besok usai saya konsultasi, saya sudah siap," katanya.
Sementara itu Ketua DPC PDIP kota Semarang, Hendrar Priadi menyebutkan bahwa pada dasarnya PDIP adalah partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Namun sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan laporan, atau surat pengunduran diri dari Sriyono.
"Kami tunggu saja, jika nanti Pak Sri sudah secara resmi mengajukan, tentu kami akan bersikap sesuai AD ART organisasi," kata Hendrar Priadi.
DPC PDIP kota Semarang juga tidak bisa memutuskan apakah Sriyono akan tetap duduk di kursi Wakil Ketua DPRD, karena hingga kini belum jelas mengenai mundurnya Sriyono. (eh)