Pengamat: Citra Partai Demokrat Turun

Partai Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews – Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustofa, mengakui partainya sangat terganggu dengan opini yang berkembang seiring proses pengadilan terhadap Muhammad Nazaruddin yang merupakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat.

“Kasus Wisma Atlet selalu diasosiasikan dengan Partai Demokrat. Tentu saja itu sangat mengganggu dan menyandera partai,” kata Saan di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu 28 Januari 2012. “Apalagi ada pengakuan-pengakuan sepihak yeng terkait dengan beberapa kader Demokrat, termasuk ketua umum kami,” imbuhnya.

Saan pun berharap KPK bisa secepatnya mengusut dan mengambil keputusan, apakah benar kader Demokrat yang disebut-sebut itu memang terkait atau tidak dengan kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games. “Jangan sampai Demokrat dihakimi oleh opini. Silakan KPK memprosesnya,” ujar anggota Komisi III DPR itu.

Secara terpisah, pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melihat bahwa di tubuh Partai Demokrat memang sedang terjadi gejolak. “Ada tsunami di Partai Demokrat,” kata Burhanuddin, persis seperti yang dikemukakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, awal pekan ini.

Kasus hukum yang menimpa mantan kader Partai Demokrat, Nazaruddin,  kemungkinan bisa menyeret sejumlah kader Demokrat lainnya. Menurut Burhanuddin situasi itu paradoks dengan apa yang selama ini dikampanyekan oleh Demokrat.

Oleh karena itu, Burhanuddin berpendapat, dibutuhkan kerja keras bagi Demokrat untuk keluar dari kemelut yang kini melanda partai pemenang Pemilu 2009 tersebut. “Dibutuhkan kerja keras dari sisi opini. Sementara dari sisi hukum, ada di tangan KPK,” ujarnya usai Seminar Peradaban Islam di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta.

Lampu Kuning

Direktur Eksekutif IndoBarometer, M. Qodari, menilai masalah yang dihadapi Demokrat sangat berat. Pasalnya publik menaruh perhatian besar terhadap kasus-kasus korupsi yang ditengarai ada sangkut pautnya dengan Demokrat maupun kader mereka, mulai dari kasus Century hingga yang terakhir kasus Wisma Atlet.

Akibat maraknya pemberitaan mengenai dugaan keterlibatan kader Demokrat, kata Qodari, kepercayaan publik terhadap Demokrat turun. “Tren suara publik untuk Demokrat memang cenderung turun terus,” kata Qodari di Cikini.

Seperti yang dikatakan Burhanuddin, Qodari juga menilai kinerja pemerintahan dalam hal penegakan hukum kontras dengan kasus korupsi yang diduga melibatkan sejumlah mantan maupun kader aktif Demokrat. Demokrat pun diminta menindak tegas kadernya bermasalah, apabila hendak mempertahankan kepercayaan publik.

“Demokrat sekarang dalam posisi lampu kuning. Kalau kondisi ini tidak segera diatasi dan popularitas mereka terus-menerus turun, maka Demokrat bisa turun kelas jadi partai menengah,” kata Qodari. (ren)

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23
Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024